Sebelum Insiden Kecelakaan, Pilot Jeju Air Kirim Sinyal Mayday Bird Strike
WAHANANEWS.CO, Jakarta – Beberapa menit sebelum kecelakaan pesawat terjadi pada Minggu (29/12), Pilot pesawat Jeju Air sempat mengirim sinyal darurat atau mayday karena bird strike (menabrak burung).
Baca Juga:
Duka Dunia Penerbangan Akhir Tahun 2024: Dalam 5 Hari Terjadi 4 Kecelakaan
Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, dan Transportasi Korea Selatan melaporkan pilot Jeju Air mengeluarkan panggilan darurat itu pada pukul 08.59 pagi waktu setempat.
Mayday dirilis selang dua menit setelah menara kontrol bandara mengeluarkan peringatan mengenai birdstrike kepada pesawat pada pukul 08.57 pagi.
"Saat pesawat berusaha mendarat di landasan pacu nomor 1, menara kontrol mengeluarkan peringatan mengenai birdstrike dan pilot mendeklarasikan mayday tak lama setelahnya," demikian pernyataan Kementerian, seperti dikutip Yonhap.
Baca Juga:
Kembali Terjadi! Pesawat Jeju Air Hadapi Masalah Roda Pendaratan Saat Landing
Kementerian menyebut menara pengawas memberikan izin kepada pilot untuk mendarat ke arah yang berlawanan di landasan pacu.
Pilot Jeju Air lantas mendaratkan pesawat pada pukul 09.00. Namun, upaya pendaratan itu tak berjalan mulus karena roda pendaratan tak terbuka.
Pesawat akhirnya melewati landasan pacu dan menabrak beton di dekat pagar bandara hingga meledak hebat. Total 179 orang meninggal dunia imbas insiden ini.