Di lain waktu, Peter menghabiskan banyak waktu untuk mendirikan benteng mainan yang siap untuk pertempuran pura-pura.
Dia sangat marah ketika seekor tikus kebetulan lewat dan menjatuhkan mainannya. Tikus itu segera digantung di tembok karena 'melanggar disiplin militer'.
Baca Juga:
Pemimpin Kota Sibolga Membimbing Pegawai Menuju Sukses
Niyazov dari Turkmenistan
Seperti penguasa gila dari masa lalu, Saparmurat Niyazov memiliki ego yang tidak dapat dikendalikan.
Niyazov menjadi presiden Turkmenistan setelah jatuhnya Uni Soviet, memerintah dari tahun 1990 hingga kematiannya pada tahun 2006. Dia segera mulai bekerja menciptakan kultus kepribadian yang bahkan menyaingi Dinasti Kim di Korea Utara.
Baca Juga:
Menteri PPPA Buka Acara PIARA GBKP di Sibolangit: Anak-Anak Calon Pemimpin Masa Depan Bangsa
Niyazov terobsesi untuk mengganti nama semua hal. Ia mengganti nama bulan dalam setahun, hari dalam seminggu, dan bahkan roti untuk mewakili kemuliaan-nya. Egonya sedemikian rupa sehingga kota, sekolah, dan bahkan meteorit diberi namanya.
Para dokter bahkan diperintahkan untuk berhenti mengucapkan Sumpah Hipokrates. Sebaliknya, mereka harus bersumpah kepada Niyazov.
Niyazov melangkah lebih jauh dengan mengubah buku yang ditulisnya menjadi setara dengan kitab suci. Bukunya, Ruhnama, harus diajarkan di sekolah-sekolah.