Tidak putus asa, Huang beralih ke mistikisme. Petualang terhebatnya dikirim ke Pulau Keabadian untuk menemukan ramuan ajaib yang memungkinkannya hidup selamanya. Takut akan roh jahat, sang kaisar pun membangun sistem terowongan yang rumit yang menghubungkan 200 istananya.
Semua upayanya terbukti gagal, ia meninggal pada 210 Sebelum Masehi. Kelak, Huang dikenang karena makamnya yang luar biasa yang dipenuhi dengan tentara terakota di Xi’An. Pasukan abadi itu diharapkan melindungi sang kaisar, bahkan sampai ia meninggal.
Baca Juga:
Pemimpin Kota Sibolga Membimbing Pegawai Menuju Sukses
Charles VI dari Prancis yang percaya jika dirinya terbuat dari kaca
Charles VI dari Prancis dikenang karena dua hal. Itu adalah kekalahan telaknya di Agincourt melawan Inggris dan fakta bahwa ia benar-benar gila.
Ia mengalami banyak serangan psikosis yang terdokumentasi dengan baik. “Pada tahun 1393, dia lupa namanya dan fakta bahwa dirinya adalah raja,” tambah Mitchell. Ketika istrinya datang berkunjung untuk membantu, dia juga tidak tahu siapa dia.
Baca Juga:
Menteri PPPA Buka Acara PIARA GBKP di Sibolangit: Anak-Anak Calon Pemimpin Masa Depan Bangsa
Kemudian dari tahun 1395-96, sang raja mengeklaim jika dirinya adalah Saint George. Ia mengenali para pelayan dan pejabatnya, tetapi tidak dapat mengingat istri atau anak-anaknya.
Sekitar waktu yang sama, Charles berlarian di sekitar koridor kediamannya, Hotel Saint-Pol. Untuk membuatnya tetap aman dan berada di dalam, pintu masuk harus ditutup tembok.
Seakan masih belum cukup daftar kegilaannya, pada 1405, dia menolak mandi atau mengenakan pakaian bersih selama lima bulan.