Laporan Reuters menyebutkan bahwa pasukan dari kedua negara terlibat dalam baku tembak artileri dan senjata berat di setidaknya tiga titik berbeda.
Pengamat militer dari Pusat Studi Pertahanan Asia Selatan, Brigadir Purnawirawan Ravi Malhotra, menilai bahwa situasi ini merupakan eskalasi terburuk sejak insiden Balakot pada 2019.
Baca Juga:
Bara di Langit Asia Selatan, Pakistan Klaim Gasak 12 Drone Tempur India Buatan Israel
“Meski India menyatakan serangannya terfokus pada sasaran non-militer, kenyataannya korban sipil jatuh dan fasilitas keagamaan turut rusak. Ini bisa menjadi titik balik yang berbahaya jika tidak segera diredam melalui jalur diplomasi,” ujar Malhotra.
Sementara itu, para analis politik menyebut bahwa aksi saling serang ini bisa memicu tekanan internasional terhadap kedua negara nuklir tersebut, terutama jika konflik terus membesar dan meluas ke wilayah-wilayah lain.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.