WahanaNews.co | China saat ini sedang dalam dilema berat menyikapi hubungannya dengan Indonesia dan Australia.
China menginginkan Natuna Utara dari Indonesia namun butuh NKRI untuk membendung Australia.
Baca Juga:
Hubungan Politik dan Ekonomi Indonesia-China
China lantas membuat cara kedua yakni memepet Timor Leste untuk membendung Australia namun tak kehilangan posisinya di Natuna Utara Indonesia.
Langkah China ini sebetulnya terbaca oleh Indonesia dan Australia. China hendak menjadikan pelabuhan di Timor Leste sebagai pangkalan militernya.
Dengan begitu China mempunyai opsi lebih banyak apabila hendak menyerbu Australia. Psalnya, posisi Timor Leste yang berdekatan dengan Darwin memberikan keunggulan geografis bagi China.
Baca Juga:
CIA Datangi Prabowo di AS, Ada Apa di Balik Pertemuan Misterius dengan Presiden Indonesia?
China sedari tahun 2018 sudah membidik Timor Leste sebagai pangkalan militer.
Dalam lingkup rantai pulau pertama, ada negara kecil yang sangat mencolok yang mungkin menjadi pilihan lokasi pangkalan militer China di luar negeri. Negara ini adalah Timor Timur.
"Secara geografis, Timor Leste terletak di zona transisi antara Asia dan Oseania, antara Pasifik dan Samudra Hindia, dan antara rantai pulau pertama dan Pasifik Barat," beber media China sohu.com.
Bahkan pada 2018 China sudah menempatkan polisi militer di Timor Leste. "Saat ini, ada polisi penjaga perdamaian China yang ditempatkan di Timor Timur. Dapat dianggap bahwa China telah memiliki kehadiran militer tertentu di Timor Timur," jelasnya.
Bagi China bila pangkalan militer di Dili jadi, maka Timor Leste bakal mendapat jaminan keamanan.
Mereka tak akan keberatan ada pangkalan militer China di sana. Namun reaksi Amerika Serikat (AS) dan Australia harus diwaspadai.
Timor Lorosae seharusnya tidak keberatan dengan pengerahan kekuatan militer China.
Namun, Timor Lorosa'e tentu harus memperhitungkan reaksi Amerika Serikat dan Australia.
Pendirian pangkalan militer di Timor Timur akan memberikan keamanan bagi China dan Timor Timur untuk bekerja sama dalam pengembangan sumber daya.
"Dari segala sisi, Timor Leste sangat cocok untuk penempatan militer di luar negeri, dan bukan tidak mungkin negara itu menjadi lokasi pangkalan militer luar negeri China selanjutnya," jelas sohu.com.
Akan tetapi rencana ini nampaknya urung terlaksana. Satu hal yang membuat China kurang sreg ialah Indonesia.
Pastinya bila China ingin menuju Timor Leste haruslah melalui ALKI yang dikendalikan oleh Indonesia.
Dan apabila Indonesia tak pro China gegara masalah Natuna Utara maka Jakarta tak segan-segan memblokir armada PLA Navy melintas di negaranya.
China tak bakal sudi mengambil jalan memutar melalui laut Filipina, Papua Nugini dan baru sampai ke Timor Leste.
Rute itu terlalu jauh, memakan waktu serta biaya tak sedikit. Apalagi fokus diplomasi Australia saat ini diarahkan ke Indonesia.
Karena Indonesia bisa jadi benteng tangguh bagi Australia apabila tengah bertikai melawan China.
"Setiap ancaman keamanan ke Australia yang berasal dari China harus melalui Indonesia, yang berarti Jakarta harus menjadi fokus diplomasi keamanannya," jelas Sam Roggeven dari Lowy Institute Australia pada 15 Februari 2022.
Sam tahu jika Indonesia akan jadi negara besar yang bisa menandingi China. Maka wajar ia menyarankan Canberra harus memepet Indonesia demi memenangi konflik melawan China di masa depan.
"Namun mengingat ukuran Indonesia, 273 juta orang tidak perlu melakukan segalanya dengan benar untuk memberikan bayangan yang jauh lebih besar di kawasan ini.
Pikirkan perkembangan Indonesia seperti halnya India modern dalam beberapa hal akan tetap lemah, tetapi akan mengembangkan kekuatan yang sangat besar dalam hal lain," jelas Sam.
Australia diwajibkan harus berada di pihak Indonesia demi melawan pengaruh China.
“Entah merasa cemas atau santai tentang kebangkitan Indonesia, toh itu akan terjadi. Pada gilirannya, itu menunjukkan bahwa Australia sebaiknya tetap berada dipihak Indonesia.”
"Untungnya, kedua negara memiliki satu kepentingan utama yang sama, yaitu memastikan bahwa China tidak pernah menjadi kekuatan dominan di maritim Asia Tenggara," paparnya.
Karena di Timor Leste sudah tak masuk rencana lagi, China mengalihkan pandangannya ke kepulauan Solomon.
Dengan mempunyai pangkalan di Solomon, China bisa menghemat biaya dan menghindari melewati wilayah Indonesia jika perang dengan Australia meletus.
China bisa mempunyai opsi menyerang pantai Timur Australia macam Brisbande dan Queensland.
China telah membantu banyak di Solomon termasuk pembuatan bermacam infratsruktur umum.
“Kami hanya akan menjadi bodoh dan menjadi bebek jika kami tidak melakukan apa pun untuk melindungi infrastruktur yang diberikan oleh teman-teman kami.”
"Kami tidak ditekan dengan cara apapun oleh teman-teman baru kami dan tidak ada niat apa pun untuk meminta China membangun pangkalan militer di Kepulauan Solomon," ucap Sogavare dikutip dari afr.com.
Sementara itu China mengungkapkan sebetulnya kenapa Australia ingin akrab dengan Indonesia bukan cuma urusan konflik melawan dirinya.
Namun lebih menekankan pentingnya menjalin hubungan baik dengan tetangga di utara lantaran Indonesia bisa jadi kekuatan menakutkan bagi Australia.
"Alasan mengapa Australia mengincar Indonesia di mana-mana adalah karena kurangnya kepercayaan dan ketakutan terhadap Indonesia dalam hal keamanan.
Indonesia tampaknya menghargai perdamaian, dan serangan baliknya terhadap Australia selalu tepat sasaran.
Apakah Indonesia memilih untuk menjadi musuh atau tidak, Australia memiliki banyak alasan untuk takut pada tetangga besar (NKRI) ini," jelas media China 163.com pada 17 Desember 2020.
Hubungan Australia, Indonesia dan China memang segitiga rumit. [qnt]