WAHANANEWS.CO, Jakarta - Ketegangan di Timur Tengah semakin mengerikan. Serangan udara besar-besaran Israel ke sejumlah wilayah Iran pada Jumat (13/6/2025) telah menewaskan enam ilmuwan nuklir penting, memicu gelombang kemarahan di Teheran dan kecaman dari berbagai penjuru dunia.
Media Iran Tasnim mengungkap nama-nama ilmuwan yang menjadi korban serangan: Abdolhamid Minouchehr, Ahmadreza Zolfaghari, Amirhossein Feqhi, Motalleblizadeh, Mohammad Mehdi Tehranchi, dan Fereydoun Abbasi.
Baca Juga:
Rudal Terbang Tanpa Henti: Israel Gempur Ladang Gas Iran, Teheran Ancam Tutup Selat Hormuz
Reuters sebelumnya melaporkan dua di antaranya, Abbasi dan Tehranchi, tewas dalam gempuran jet-jet tempur Israel.
Fereydoun Abbasi bukan tokoh sembarangan. Ia pernah menjabat sebagai Kepala Organisasi Energi Atom Iran dari 2011 hingga 2013.
Selain itu, Abbasi adalah politikus berpengaruh yang pernah duduk di parlemen dan telah menjadi anggota Garda Revolusi Iran (IRGC) sejak 1979.
Baca Juga:
Diam-diam Bantu Israel, AS Tembak Jatuh Rudal Iran Lewat Laut dan Udara
Menurut laporan dari Institut untuk Sains dan Keamanan Internasional (ISIS), Abbasi terlibat langsung dalam program rahasia senjata nuklir Iran.
Ia disebut bertanggung jawab atas penghitungan daya ledak senjata nuklir serta pengembangan sumber neutron berenergi tinggi, unsur penting dalam pembuatan senjata pemusnah massal.
Sementara itu, Mohammad Mehdi Tehranchi adalah fisikawan teoretis terkemuka.
Ia merupakan profesor di Institut Penelitian Laser dan Plasma, serta pernah memimpin berbagai universitas ternama seperti Universitas Islam Azad dan Universitas Shahid Beheshti.
Tehranchi juga dikenal sebagai pemikir strategis di bidang sains modern Iran.
Israel sendiri melancarkan serangan ke berbagai titik strategis Iran, termasuk fasilitas nuklir, program pengembangan rudal balistik, serta target individu berupa ilmuwan dan pejabat militer.
Fasilitas utama nuklir Iran di Natanz menjadi sasaran utama dan diserang berulang kali, hingga tampak asap hitam mengepul di udara dari rekaman yang beredar luas.
Selain enam ilmuwan tersebut, dua tokoh militer Iran juga dilaporkan tewas akibat serangan ini: Kepala IRGC Hossein Salami dan Kepala Staf Angkatan Bersenjata Mohammad Bagheri.
Serangan ini bukan hanya memperparah ketegangan antara Israel dan Iran, tetapi juga mengancam stabilitas regional. Dunia kini menunggu bagaimana Teheran membalas kehilangan tokoh-tokoh pentingnya.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]