WahanaNews.co | Amerika Serikat mendapat ancaman dari Rusia terkait embargo yang dilakukan sejumlah negara menyusul invasi Negeri Beruang Merah itu ke Ukraina.
Amerika dituding sedang menyatakan perang ekonomi terhadap Rusia yang menabur kekacauan melalui pasar energi.
Baca Juga:
Bom Truk Koyak Jembatan Krimea, Tiga Orang Tewas
Pemerintah Rusia juga memperingatkan Amerika Serikat bahwa negara tersebut sedang memikirkan dengan hati-hati bagaimana menanggapi larangan terhadap minyak dan energi Rusia.
Ekonomi Rusia menghadapi krisis paling parah sejak kejatuhan Uni Soviet 1991, setelah barat memberlakukan sanksi berat pada hampir seluruh sistem keuangan dan perusahaan Rusia.
Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, menyebut sanksi Barat itu sebagai bacchanalia (pesta pora zaman Romawi) bermusuhan yang telah mengguncang pasar global.
Baca Juga:
Soal Dialog Damai, Zelensky Minta Rusia Ganti Presiden Dulu
Dia memperingatkan tidak jelas seberapa jauh guncangan di pasar energi global akan berlanjut.
"Anda lihat bacchanalia, bacchanalia yang bermusuhan, yang telah ditaburkan oleh Barat dan itu tentu saja membuat situasi menjadi sangat sulit dan memaksa kami untuk berpikir serius," kata Peskov.
Ditanya tentang larangan impor minyak dan energi Rusia yang diumumkan oleh Presiden AS Joe Biden, Peskov mengatakan Rusia akan menjadi pemasok energi yang dapat diandalkan.
