WahanaNews.co | Uni Eropa dan Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara ASEAN) bertemu untuk mendiskusikan kerja sama ekonomi yang lebih mendalam, tetapi ajang itu tidak membuahkan kesepakatan bersama untuk mengecam invasi Rusia ke Ukraina, Rabu (14/12/2022).
Pernyataan bersama UE-ASEAN tentang invasi hanya mengatakan "sebagian besar anggota" mengutuk keras perang di Ukraina sambil menegaskan "kebutuhan untuk menghormati kedaulatan, kemerdekaan politik, dan integritas wilayah Ukraina."
Baca Juga:
Presiden Prabowo dan Sekjen PBB António Guterres Bahas Sejumlah Isu Strategis dalam Pertemuan Bilateral di Brasil
KTT satu hari di Brussel, Belgia terjadi pada saat konflik di Ukraina berdampak besar pada ekonomi global.
Gangguan pasokan energi Rusia setelah invasi Ukraina sejak Februari lalu berdampak buruk pada ekonomi dan inflasi, menaikkan harga untuk segala hal mulai dari bahan pangan hingga energi.
Tanggapan terbagi atas perang Ukraina
Baca Juga:
RI-Selandia Baru Tegaskan Komitmen untuk Tingkatkan Kerja Sama Kedua Negara
Sementara UE telah mendorong front bersama melawan Rusia, negara-negara ASEAN telah terbagi dalam tanggapan yang berbeda terhadap perang di Ukraina.
Vietnam dan Laos, yang memiliki hubungan militer yang kuat dengan Moskow, tetap tidak memihak, sementara Singapura mematuhi sanksi Barat terhadap Rusia.
Dalam pemungutan suara Perserikatan Bangsa-Bangsa bulan Oktober yang mengecam upaya aneksasi Rusia atas wilayah Ukraina, baik Vietnam maupun Laos abstain bersama dengan Thailand.