"Kami memiliki stok makanan yang cukup untuk masa mendatang," tutur Cabraal.
Beberapa pedagang dan farmasi mengatakan kepada AFP bahwa mereka kesulitan mengakses devisa untuk mengimpor barang.
Baca Juga:
Presiden Jokowi dan Presiden Wickremesinghe Bahas Peningkatan Kerja Sama Indonesia-Sri Lanka
Salah satu bahan pokok yang dikendalikan harganya oleh pemerintah adalah gula. Mereka mematok harga 125 rupee atau sekitar Rp8.800 untuk satu kilogram gula. Untuk beras putih, pemerintah menaruh harga 95 rupee (Rp6.700) per kilonya.
Kenaikan harga yang tajam juga dialami oleh beberapa bahan pangan, seperti bawang merah dan kentang. Selain itu, negara ini juga kekurangan pasokan susu, minyak, dan gas untuk memasak.
Warga Sri Lanka juga mendapatkan jatah dua kilogram untuk pembelian gula.
Baca Juga:
Bakamla RI Terima Kunjungan Kehormatan DSCSC Sri Lanka
"Tidak ada gula yang tersedia di tempat lain," keluh K. Perumal, salah satu pelanggan.
"Ada anak kecil di keluarga saya, kami membutuhkan sekitar enam kilo gula per bulan," katanya lagi.
"Saya belum dapat menemukan susu sama sekali."