Pembeli lain, N. Wijeratne menceritakan kalau penjatahan dua kilogram gula ini tidak cukup untuk rumahnya. Namun, ia menilai penjatahan yang dilakukan pemerintah merupakan hal yang baik karena orang lain juga bisa mendapatkan gula.
Tak hanya krisis pangan, negara ini juga mengalami krisis ekonomi, dilansir The Diplomat. Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa mengumumkan krisis ekonomi ini terjadi akibat dari kurangnya komoditas penting yang menyebabkan lonjakan harga barang di negara itu.
Baca Juga:
Presiden Jokowi dan Presiden Wickremesinghe Bahas Peningkatan Kerja Sama Indonesia-Sri Lanka
Cadangan devisa Sri Lanka juga menyusut dari $7,5 miliar (setara 106 triliun rupiah) di November 2019, menjadi hanya $2,8 miliar (setara 39 triliun rupiah) pada akhir Juli tahun ini.
Selain itu, pandemi Covid-19 juga turut memperparah keadaan Sri Lanka. Saat ini kasus positif di negara itu mencapai 477 ribu kasus dengan lebih dari 9 ribu kematian, dalam Worldometers. [qnt]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.