Stratolaunch Roc terbang selama satu jam 43 menit dengan ketinggian mencapai maksimum 15 ribu kaki atau 4.572 meter dari daratan.
Dikutip dari Space, Rabu (2/3/2022) penerbangan ini difokuskan untuk menguji retraksi roda pendarat dan memperluas kemampuan Stratolaunch Roc.
Baca Juga:
Donald Trump Mulai Umumkan Nominasi Anggota Kabinet, Ini Daftarnya
"Penerbangan yang sukses hari ini menunjukkan dan memvalidasi peningkatan pada sistem pesawat pengangkut dan kinerja penerbangan secara keseluruhan," ujar CEO Stratolaunch, Zachary Krevor.
"Penarikan dan perpanjangan roda pendarat penuh membawa pesawat pengangkut lebih dekat ke status operasional, tonggak sejarah yang diperlukan untuk menyiapkan pesawat untuk pemisahan dan uji penerbangan hipersonik akhir tahun ini," sambungnya
Paul Allen mendirikan Stratolaunch Roc pada 2011. Kehadiran pesawat terbesar sejagat ini untuk menjadi alternatif peluncuran satelit di udara.
Baca Juga:
Prabowo Dukung Solusi Dua Negara untuk Selesaikan Konflik Palestina
Namun sayang, Allen meninggal Oktober 2018 dan tidak sempat melihat karyanya mengudara dengan gagah pada April 2019.
Beberapa bulan kemudian, perusahaan Stratolaunch dijual ke pemilik baru yang diperkirakan USD 400 juta atau Rp 5,7 triliun saat itu. [bay]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.