Kombinasi faktor-faktor ini telah menyebabkan terciptanya zona tekanan tinggi semi-permanen yang besar yang terbentuk di atas Siberia pada musim dingin, yang dikenal sebagai "Tinggi Siberia".
"Tekanan tinggi di atas benua dengan garis lintang tinggi umumnya dikenal memiliki udara yang stabil, kelembapan rendah, dan langit cerah, yang menghasilkan suhu permukaan yang sangat
dingin," kata DeCaria kepada Live Science melalui email.
Baca Juga:
Rusia Terancam Inflasi Karena Nilai Anggaran Perang yang Fantastis
Itu karena kelembaban rendah dan langit cerah memungkinkan radiasi inframerah dan gelombang mikro yang dipancarkan oleh Bumi mencapai puncak atmosfer dan dipancarkan ke luar angkasa, sehingga menghasilkan suhu permukaan yang dingin.
Dosen senior di Institute for Atmospheric and Earth System Research (INAR) di University of Helsinki di Finlandia, Jouni Raisanen mengatakan, kondisi di Yakutsk dan Oymyakon berperan membuat wilayah itu sangat dingin.
"Kondisi itu membuat Kubah udara dingin dengan mudah terbentuk di bawah kondisi musim dingin yang tenang," kata Raisanen kepada Live Science melalui email.
Baca Juga:
Pacar Rahasia Diminta Bujuk Presiden Putin Sudahi Perang di Ukraina
Kantong-kantong udara dingin ini terperangkap di dekat dasar lembah. Untuk Oymyakon, efek ini diperkuat oleh ketinggian yang relatif besar dari pegunungan sekitarnya, yang membantu untuk menampung danau udara dingin dari pencampuran dengan udara yang lebih hangat.
Jadi mengapa orang terus tinggal di lokasi Siberia yang tidak bersahabat ini? "Saya pikir mereka bangga dengan wilayahnya dan kecerdikan yang mereka miliki untuk berhasil hidup di tempat yang keras," kata Cara Ocobock, seorang antropolog biologi dan direktur Laboratorium Energi Manusia di Universitas Notre Dame. [qnt]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.