WahanaNews.co, Jakarta - Suriah melaporkan pasukan pertahanan udaranya telah mencegat sejumlah rudal Israel yang mengarah ke Ibu Kota Damaskus pada Jumat (17/11/23) dini hari.
Sumber militer Suriah kepada kantor berita SANA mengatakan sistem pertahanan udara negara menghadapi "target musuh" di pinggiran Damaskus sekitar pukul 02.25 waktu setempat.
Baca Juga:
Hamas Bebaskan Sandera, Israel Malah Tunda Pelepasan Tahanan Palestina
Militer Suriah menuturkan rudal-rudal Israel ini ditembakkan dari Dataran Tinggi Golan. Dataran Tinggi Golan merupakan wilayah Suriah yang diduduki secara ilegal oleh Israel.
Dikutip Al Jazeera, sumber tersebut menambahkan bahwa "sebagian besar" rudal yang ditembakkan ke Damaskus telah ditembak jatuh, namun ada beberapa kerusakan material yang disebabkan oleh serangan tersebut.
Insiden ini terjadi kala agresi Israel ke Jalur Gaza Palestina masih berlangsung bahkan semakin membabi buta.
Baca Juga:
Indonesia Salip Israel dalam Peringkat Militer Dunia, Begini Perbandingannya
Sejak agresi yang dipicu oleh serangan Hamas pada 7 Oktober lalu ini berlangsung, sejumlah sekutu Hamas memang ikut-ikutan menyerang Israel.
Milisi Jihad Islam di Gaza, Houthi di Yaman, hingga Hizbullah di Lebanon turut melancarkan sejumlah serangan ke wilayah Israel hingga banyak pihak khawatir perang akan meluas di Timur Tengah.
Sementara itu, Suriah telah lama menjadi musuh Israel di kawasan lantaran diyakini bersekutu dengan Iran. Israel juga menuduh Suriah melindungi sejumlah milisi-milisi yang disokong Iran untuk melancarkan serangan ke negaranya.
Sebelum perang di Gaza pecah pada 7 Oktober lalu, Israel sudah cukup sering melancarkan serangan udara terhadap Suriah.
Israel masih terus menggempur Palestina, terutama Gaza. Pasukan Israel bahkan sudah menghancurkan RS Al Shifa di Gaza setelah mengepung rumah sakit terbesar di wilayah itu dengan gempuran dan senjata selama beberapa hari terakhir.
Israel bahkan mengerebek RS Al Shifa dengan dalih mencari milisi Hamas dan terowongan bawah tanahnya ketika rumah sakit itu masih menampung ribuan warga Gaza, termasuk 650 pasien.
Namun, sampai hari ini, Israel juga belum membeberkan bukti nyata soal klaim mereka terkait penemuan senjata dan terowongan bawah tanah di RS Al Shifa.
Per Kamis (16/11), Kementerian Kesehatan di Gaza melaporkan setidaknya 11.470 warga Palestina tewas akibat gempuran Israel ke wilayah itu sejak 7 Oktober lalu. Sebanyak 4.707 korban tewas merupakan anak-anak dan 3.155 korban meninggal lainnya adalah perempuan.
Jumlah korban tewas agresi Israel ke Gaza dalam sebulan lebih ini melampaui jumlah korban meninggal dunia akibat invasi Rusia ke Ukraina sejak Februari 2022.
[Redaktur: Sandy]