"Sitiveni Rabuka adalah tokoh karismatis dan luar biasa. Saat Rabuka melakukan kudeta 40 tahun silam, terjadi ketakutan luar biasa dari kalangan penduduk pendatang. Memaksa mereka melarikan diri keluar Fiji," ujarnya.
Rezasyah juga berpandangan dari dukungan ini, figur Benny bisa dicitrakan sebagai "Rabuka kecil yang juga nasionalis".
Baca Juga:
Wapres Ma’ruf Amin Tegaskan Tak Asal Serang Kelompok Separatis KKB di Papua
Ini bisa membantu Benny menggaet simpati dari berbagai kalangan Melanesia yang mendambakan pemimpin nasional asli dari ras tersebut.
"Pemerintah Indonesia akan menghadapi berbagai tantangan serius," ucap Rezasyah.
Beberapa tantangan yang akan dihadapi RI salah satunya yakni diplomasi yang makin mandek dan menuntut solusi yang serba cepat.
Baca Juga:
Cerita Pelancong dalam Ghost Flight Atau Penerbangan Hantu ke Fiji
RI, menurut Rezasyah, bakal menghadapi penentangan dari berbagai aktor sekaligus, yakni kelompok separatis Papua serta negara-negara yang mendukung Papua merdeka.
"Bukan saja mereka akan mengkritik pemerintah RI, namun mereka akan juga menggalang dukungan dari masyarakat Melanesia yang hidup di Indonesia," kata Rezasyah.
"Dikhawatirkan terjadi banyak informasi yang simpang siur, sehingga berpotensi menjadi masalah kamtibmas (keamanan dan ketertiban masyarakat) di dalam negeri Indonesia."