WAHANANEWS.CO, Jakarta - Tidak semua negara di dunia memiliki pesawat tempur dalam armada militernya. Berdasarkan data dari Global Fire Power, terdapat empat negara yang sama sekali tidak memiliki pesawat tempur.
Dua di antaranya berasal dari Eropa, sementara dua lainnya berada di Afrika.
Baca Juga:
Langkah Strategis, Inggris dan Italia Integrasikan Rudal Meteor ke F-35
Keputusan untuk tidak memiliki pesawat tempur bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti keterbatasan anggaran, kebijakan politik, strategi pertahanan, hingga kondisi geografis.
Pesawat tempur adalah aset militer yang sangat mahal, tidak hanya dalam hal pembelian tetapi juga perawatan dan operasionalnya.
Oleh karena itu, beberapa negara lebih memilih sistem pertahanan berbasis rudal, drone, atau bahkan mengandalkan perjanjian pertahanan dengan negara lain.
Baca Juga:
45 Pesawat Tempur Langgar Wilayah Udara, Taiwan Kecam Manuver Militer China
Selain itu, ada pula negara yang menganut kebijakan netralitas, sehingga mereka tidak merasa perlu memiliki kekuatan militer yang besar.
Beberapa negara kecil lebih memilih untuk bergantung pada aliansi pertahanan global atau regional guna memastikan keamanan wilayahnya.
Berikut adalah empat negara yang tidak memiliki pesawat tempur dalam arsenal militer mereka:
1. Islandia
Islandia menduduki peringkat 135 dari 145 negara dalam daftar Global Fire Power.
Negara ini memang tidak memiliki angkatan bersenjata konvensional, termasuk pesawat tempur, tank, atau kapal perang.
Namun, sebagai anggota NATO, Islandia mendapatkan perlindungan dari sekutu-sekutunya.
Pertahanan udara Islandia sebagian besar ditangani oleh misi patroli NATO yang mengerahkan pesawat tempur dari negara-negara anggota secara bergantian.
Selain itu, perjanjian dengan Amerika Serikat turut memastikan keamanan wilayahnya, menjadikan Islandia sebagai salah satu negara paling aman meskipun tidak memiliki militer besar.
2. Liberia
Liberia, negara yang terletak di pesisir Afrika Barat, berada di posisi 138 dari 145 negara dalam peringkat Global Fire Power.
Negara ini memiliki jumlah personel militer yang sangat terbatas, sekitar 1.500 orang, dan tidak dilengkapi dengan persenjataan berat seperti tank, artileri, atau drone tempur.
Sejarah perang saudara yang panjang di masa lalu membuat Liberia lebih fokus pada stabilitas domestik ketimbang memperkuat kekuatan militernya.
Sebagian besar keamanan di negara ini ditopang oleh kerja sama internasional, termasuk bantuan dari PBB dan Amerika Serikat.
3. Kosovo
Kosovo adalah negara yang memproklamasikan kemerdekaannya dari Serbia pada 17 Februari 2008.
Hingga kini, statusnya masih menjadi perdebatan di tingkat internasional. Dalam daftar Global Fire Power, Kosovo berada di peringkat 141 dari 145 negara, dengan kekuatan militer yang sangat terbatas.
Meskipun tidak memiliki pesawat tempur, Kosovo memiliki sekitar 10.000 personel militer serta ratusan kendaraan lapis baja.
Negara ini mengandalkan hubungan erat dengan NATO, terutama melalui kehadiran pasukan penjaga perdamaian KFOR yang dipimpin oleh aliansi tersebut.
4. Somalia
Somalia berada di posisi 142 dari 145 negara dalam daftar kekuatan militer dunia. Negara ini telah lama dilanda konflik internal, perang saudara, dan ancaman dari kelompok militan.
Somalia tidak memiliki pesawat tempur, tank, atau kapal perang, tetapi tetap memiliki sekitar 15.000 personel militer yang bertugas menjaga stabilitas di dalam negeri.
Keamanan Somalia sebagian besar masih bergantung pada bantuan militer dari Uni Afrika dan aliansi internasional lainnya.
Meskipun keempat negara ini tidak memiliki pesawat tempur, masing-masing memiliki strategi pertahanan tersendiri, baik melalui kerja sama militer dengan negara lain maupun melalui kebijakan netralitas.
Keputusan untuk tidak memiliki angkatan udara yang kuat bukan berarti mereka tidak memiliki perlindungan, tetapi lebih kepada cara mereka mengelola sumber daya pertahanan secara berbeda.
[Redaktur: RInrin Kaltarina]