WahanaNews.co | Kru film ‘Rust’ menggugat aktor senior Amerika Serikat (AS) Alec Baldwin terkait insiden penembakan tanpa disengaja di lokasi syuting. Akibatnya, 1 sinematografer tewas dan sutradara terluka.
Seperti dilansir AFP, Kamis (11/11/2021), gugatan kelalaian itu juga menyebut pakar senjata atau armorer, Hannah Gutierrez-Reed, yang mengklaim melalui penasihat hukumnya bahwa dia 'dijebak' atas kematian Halyna Hutchins, sinematografer dalam film 'Rust'.
Baca Juga:
Dituduh Inses, Penyanyi Ricky Martin Gugat Balik Keponakan
Kepala teknisi pencahayaan untuk film berbujet rendah itu, Serge Svetnoy, menyatakan dalam gugatan bahwa pembunuhan tidak disengaja itu 'disebabkan oleh tindak kelalaian' dari Baldwin yang juga bertindak sebagai produser film itu dan beberapa orang lainnya.
"Sederhananya, tidak ada alasan bagi peluru tajam untuk dimasukkan ke dalam revolver .45 itu atau untuk berada di manapun di lokasi syuting film 'Rust', dan kehadiran sebuah peluru di dalam revolver memberikan ancaman mematikan bagi semua orang di sekitarnya," demikian argumen dalam gugatan hukum itu.
Disebutkan juga dalam gugatan itu bahwa Baldwin, asisten sutradara Dave Halls dan Gutierrez-Reed, tidak mengikuti praktik industri film soal penanganan senjata dan 'mengizinkan revolver diisi dengan peluru tajam untuk diarahkan ke orang-orang yang masih hidup'.
Baca Juga:
Taylor Swift Dikabarkan akan Bergabung dalam Film Cruella 2
Hutchins meninggal dunia usai terkena tembakan yang dilepaskan Baldwin saat berlatih salah satu adegan film dengan setting abad ke-19.
Baldwin menerima senjata api properti itu dari Halls, yang menyatakannya sebagai 'cold gun'.
Kepada penyidik, Halls menyatakan dirinya tidak memeriksa secara menyeluruh senjata properti itu sebelum memberikannya kepada Baldwin.
Peluru tajam yang dilepaskan senjata properti itu menembus tubuh Hutchins dan menyerempet sutradara Joel Souza di bagian bahu. [rin]