WahanaNews.co | Setelah berhasil menguasai Afghanistan, sejumlah Taliban memasang poster di setiap sudut Ibu Kota Kabul.
Pster tersebut berisikan pesan agar setiap perempuan Afghanistan dapat menutupi aurat, termasuk wajah.
Baca Juga:
Taliban Persekusi Ratusan Perempuan Afghanistan
Poster yang mencakup gambar burqa itu ditempel di kafe-kafe dan pertokoan oleh Kementerian Promosi Kebajikan dan Pencegahan Kejahatan Afghanistan rezim Taliban.
"Menurut hukum syariat Islam, perempuan Muslim harus mengenakan jilbab," bunyi poster tersebut.
Seorang juru bicara kementerian tersebut membenarkan edaran poster tersebut.
Baca Juga:
Taliban Larang Anak Perempuan Berusia 10 Tahun untuk Sekolah
"Jika seseorang tidak mengikutinya, bukan berarti dia akan dihukum atau dipukuli, itu hanya dorongan bagi kaum perempuan Muslim untuk mengikuti hukum Islam," ucap jubir kementerian tersebut, Sadeq Akif Muhajir.
Sejak Taliban menguasai Afghanistan pada Agustsu 2021, banyak kaum perempuan memilih "bersembunyi" dan tidak terlalu sering beraktivitas di luar rumah lantaran khawatir akan keselamatan mereka.
Pasalnya, rezim Taliban banyak menerapkan aturan yang mengekang kaum perempuan Afghanistan mulai dari cara berpakaian, larangan bepergian jauh tanpa pendamping, pembatasan bekerja, dan sebagianya.
Sejak Taliban berkuasa, burqa dan pakaian Muslimah pun laku terjual.
Di Kabul, mayoritas kaum perempuan sudah memakai jilbab, meski beberapa dari mereka masih mengenakan pakaian ala Barat yang sederhana dan sopan.
di luar Kabul, burqa, pakaian wajib perempuan saat rezim Taliban era 1990-an, sudah banyak dipakai perempuan.
"Apa yang mereka coba lakukan adalah menyebarkan ketakutan di antara orang-orang," ucap seorang mahasiswa dan pembela hak-hak perempuan Afghanistan yang tidak ingin disebutkan namanya.
"Pertama kali saya melihat poster-poster itu, saya benar-benar ketakutan, saya pikir mungkin (Taliban) akan mulai memukuli saya. Mereka ingin saya mengenakan burqa dan tidak terlihat apa-apa, saya tidak akan pernah melakukan itu," ucapnya menambahkan.
Taliban telah menahan diri untuk tidak mengeluarkan kebijakan nasional yang semakin mengucilkan pemerintahannya di mata internasional demi sejumlah bantuan ekonomi dan kemanusiaan.
Meski begitu, Taliban tetap mengeluarkan serangkaian aturan di berbagai provinsi dengan nada yang lebih ramah tanpa paksaan.
"Ini tidak baik. 100 persen, ini akan menciptakan ketakutan," kata Shahagha Noori, seorang perempuan pemilik restoran di Kabul tempat poster itu dipasang oleh Taliban.
"Saya pikir jika Taliban mendapatkan pengakuan internasional, maka mereka akan mulai menegakkannya," tambahnya.[bay]