"Jika Ukraina gagal, biayanya akan jauh lebih besar bagi kita semua," tambahnya.
Baerbock juga menekankan pentingnya dukungan keuangan dan militer bagi Ukraina, sebagai bagian dari upaya kolektif menjaga keamanan Eropa.
Baca Juga:
Bergabung dengan BRICS, Pengamat: Indonesia Bakal Dapat Keuntungan Baru
"Inilah yang kami perjuangkan. Inilah alasan kami membentuk paket keamanan yang belum pernah terjadi sebelumnya," ungkapnya.
Selain itu, ia juga menyoroti keterkaitan konflik ini dengan ketegangan global lainnya, termasuk di Timur Tengah.
"Jika Anda tidak mendukung Brussels, itu berarti Anda mendukung Moskow," tegasnya, menyoroti implikasi geopolitik yang lebih luas.
Baca Juga:
Sejarah Pariwisata Indonesia Dimulai Pada Masa Kolonial
Strategi Perang Hibrida Rusia
Dalam konferensi ini, para menteri juga menyoroti strategi perang hibrida yang dilakukan Rusia, termasuk upaya melemahkan stabilitas Eropa melalui intervensi politik dan propaganda.
"Ini bukan hanya perang konvensional. Ini adalah perang hibrida," kata Baerbock, mengacu pada campur tangan Rusia dalam pemilu Eropa dan operasi yang bertujuan mengganggu stabilitas lembaga-lembaga demokrasi di benua tersebut.