Produk yang dikirim melalui udara akan mulai dikenakan tarif dalam beberapa hari ke depan, sedangkan barang yang dikirim melalui jalur laut akan dikenakan tarif begitu tiba dalam beberapa minggu mendatang.
Pengecualian ini memberikan waktu singkat bagi importir untuk menyesuaikan strategi logistik mereka, tetapi banyak yang merasa bahwa waktu yang diberikan tetap terlalu singkat untuk mencari alternatif yang lebih baik.
Baca Juga:
2049 Jadi Tahun Kebangkitan China dan Awal Kecemasan Baru Amerika
Pintu Negosiasi Terbuka
Di sisi lain, Trump dan Menteri Perdagangan Howard Lutnick menegaskan bahwa sejumlah negara telah mendatangi mereka untuk melakukan negosiasi guna menghindari dampak ekonomi yang lebih besar akibat kebijakan tarif ini.
"Semua pihak ingin bernegosiasi dan mencapai kesepakatan. Kami sedang bekerja sama dengan berbagai negara, dan semua berjalan dengan sangat baik," ujar Trump dalam rapat kabinet.
Baca Juga:
Mengaku sebagai Tuan Setan, Pria AS Ini Ancam Bunuh Trump dan Elon Musk
Senada dengan itu, Lutnick menambahkan bahwa banyak mitra dagang mulai merespons setelah Trump menuntut agar mereka memperlakukan AS dengan lebih adil melalui kebijakan dagang yang tegas.
"Kami memiliki banyak negara yang ingin bernegosiasi. Mereka datang dengan tawaran yang sebelumnya tidak akan pernah mereka berikan, jika bukan karena langkah-langkah yang diambil Presiden untuk memastikan AS diperlakukan dengan hormat," katanya.
Namun, negara mana saja yang akan mencapai kesepakatan dan dalam bentuk apa, masih belum jelas.