Kekuatan Baru China di Laut Dalam
Keberhasilan pengembangan alat ini semakin menegaskan dominasi China dalam infrastruktur bawah laut.
Baca Juga:
Pulau Bersejarah Tinian Dihidupkan Lagi, Sinyal Kesiapan AS Hadapi Cina di Pasifik
Negeri Tirai Bambu kini memiliki armada kapal selam berawak dan tak berawak terbesar di dunia, yang mampu mengakses seluruh lautan global.
Alat pemotong ini, yang dapat dioperasikan secara diam-diam dari platform tak berawak, berpotensi menjadi alat strategis dalam konflik geopolitik.
Situasi ini semakin diperbincangkan setelah jaringan pipa gas alam dasar laut Rusia hancur dalam perang dengan Ukraina.
Baca Juga:
Akhirnya Terungkap, Manajer HRD Gelapkan Rp 36 M dengan 22 Karyawan Palsu
Namun, para ilmuwan China menegaskan bahwa alat ini dikembangkan untuk mendukung eksplorasi sumber daya laut, bukan untuk kepentingan militer.
Dengan semakin banyaknya negara yang beralih ke eksploitasi sumber daya laut, China terus memperluas kapabilitasnya di sektor ini.
Sebagai bukti ambisinya, bulan lalu China mulai membangun "stasiun luar angkasa" bawah laut sedalam 2.000 meter di Laut China Selatan, yang akan dapat menampung enam orang selama satu bulan.