WahanaNews.co, Beirut - Seorang videografer Reuters tewas di Lebanon selatan, demikian dilaporkan oleh kantor berita tersebut pada Jumat (13/10/2023).
Enam jurnalis lainnya mengalami luka-luka dalam insiden ini. Kelompok jurnalis tersebut menjadi sasaran serangan artileri yang dikaitkan dengan Israel, menurut sumber keamanan dari Al Jazeera dan Lebanon.
Baca Juga:
Presiden Prabowo Usulkan Two-State Solution untuk Akhiri Konflik Gaza dalam Pertemuan dengan AS
Reuters menyampaikan pernyataan bahwa mereka sangat sedih atas kematian videografer mereka, Issam Abdallah. Abdallah sedang melakukan siaran video langsung dari dekat perbatasan Israel pada saat kejadian tersebut.
Reuters juga mengumumkan bahwa mereka sedang mencari lebih banyak informasi dari pihak berwenang setempat mengenai kejadian tersebut.
Dalam insiden yang sama, jurnalis Reuters Thaier Al-Sudani dan Maher Nazeh mengalami luka.
Baca Juga:
Pelanggaran Hukum Internasional, PBB: 70 Persen Korban di Gaza Adalah Perempuan dan Anak-anak
Selain itu, jurnalis dari Al Jazeera, Elie Brakhya dan Carmen Joukhadar, serta jurnalis dari Agence France-Presse, Christina Assi dan Dylan Collins, juga mengalami luka.
Tidak jelas apakah keenamnya terkena peluru yang sama atau proyektil yang berbeda.
Sumber keamanan di Lebanon menyebutkan kepada AFP bahwa pasukan Israel bertanggung jawab atas insiden ini, sementara Al Jazeera menyalahkan pemboman Israel sebagai penyebab insiden tersebut.