WahanaNews.co, Jakarta - Tentara Israel disebut telah mengambil 200 juta shekel (lebih dari Rp851 miliar) dari markas besar Bank Palestina di Kota Gaza, demikian dilaporkan oleh surat kabar Israel, Maariv, pada Minggu (11/2/2024).
Dalam laporan tersebut, para perwira Israel mengklaim bahwa pasukan militer Zionis mengambil dana yang seharusnya dialokasikan untuk Otoritas Palestina yang berbasis di Ramallah.
Baca Juga:
Netanyahu Tawarkan Rp79 Miliar untuk Bebaskan Satu Sandera di Gaza
Kejadian ini menuai kecaman di lingkungan al-Rimal, Gaza, pekan lalu.
Otoritas Palestina dan Hamas belum memberikan komentar resmi terkait pencurian uang besar-besaran oleh tentara Israel dari bank di Gaza tersebut.
Militer Israel membenarkan tindakan mereka dengan alasan bahwa uang dari bank tersebut diambil untuk mencegah jatuh ke tangan Hamas.
Baca Juga:
Presiden Prabowo Usulkan Two-State Solution untuk Akhiri Konflik Gaza dalam Pertemuan dengan AS
“Tentara Israel berada di markas besar Bank Palestina di Gaza pekan lalu untuk mencegah uang masuk ke Hamas,” kata seorang juru bicara militer Israel kepada Maariv, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.
Walaupun Mahkamah Internasional mengeluarkan keputusan sementara pada bulan lalu yang memerintahkan Israel untuk menghentikan genosida di Gaza, militer Zionis terus melanjutkan serangan mematikan di Jalur Gaza.
Setidaknya 28.176 warga Palestina telah tewas, sebagian besar adalah wanita dan anak-anak, dan 67.784 lainnya terluka sejak 7 Oktober 2023.
Israel memulai serangan di Jalur Gaza sebagai respons terhadap serangan lintas batas oleh Hamas, yang menurut Tel Aviv menewaskan hampir 1.200 orang.
Akibat serangan ini, 85 persen penduduk Gaza menjadi pengungsi dengan kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan. Sebanyak 60 persen infrastruktur di wilayah tersebut mengalami kerusakan atau hancur, menurut laporan PBB.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]