WahanaNews.co | Perwira tentara Ukraina menceritakan bagaimana pasukannya bisa menghancurkan jembatan Rusia beberapa hari yang lalu.
Langkah tersebut dinilai berhasil mengalahkan upaya pasukan Rusia untuk menyeberangi sungai Siverskyi Donets.
Baca Juga:
Andalkan Rudal Patriot AS, Ukraina Bantai 65 Tentaranya di Pesawat Rusia
Sungai tersebut mengalir antara Provinsi Donetsk dan Luhansk.
Pada Kamis (12/5/2022) kemarin, Kementerian Pertahanan Ukraina merilis gambar yang menampilkan jembatan Rusia hancur.
Tak hanya itu, sejumlah kendaraan militer di tepi sungai juga tampak rusak berat.
Baca Juga:
Tentara Ukraina Akui Sudah Kehilangan Semangat Tempur
Narasi dalam gambar menyebut bahwa jembatan dihancurkan oleh pasukan artileri dari brigade tank ke-17 UAarmy.
"Pasukan artileri dari brigade tank ke-17 dari #UAarmy telah membuka musim liburan untuk [pasukan Rusia]," kata kementerian itu di Twitter.
"Beberapa mandi di Sungai Donets Siverskyi, dan beberapa terbakar matahari Mei," imbuhnya.
Pihak berwenang Ukraina mengatakan Brigade Serangan Terpisah ke-80 telah menghancurkan semua upaya pasukan Rusia untuk menyeberangi sungai.
Dikutip dari Newsweek, hancurnya jembatan itu diharapkan bisa menghambat Rusia untuk mencapai wilayah yang dipertahankan di Ukraina timur.
Seorang insinyur militer dan anggota tim penjinak senjata peledak (EOD) Ukraina, Maxim, membuat sebuah tulisan di Twitter.
Maxim mengklaim bahwa dirinya adalah salah satu petugas yang mengkoordinasikan serangan itu.
Ia dikirim untuk melakukan pengintaian di Sungai Donets Siverskyi sebelum kemungkinan penyeberangan oleh pasukan Rusia.
Disebutkan bahwa pasukan Rusia telah berkumpul di sisi lain sungai dari pemukiman Bilohorivka.
Secara diam-diam, Maxim mengintai di mana pasukan Rusia akan memasang jembatan ponton dan menyeberangi sungai.
Dia melaporkan informasi ini kepada komandannya dan menambahkan bahwa pasukan harus waspada terhadap suara perahu bermotor.
Maxim mengatakan dirinya bisa melihat Rusia memasang jembatan ponton dengan drone-nya.
Jembatan itu akhirnya runtuh pada 9 Mei dan meninggalkan sekitar 30-50 kendaraan Rusia.
Infanteri juga dilaporkan terjebak di sisi sungai Ukraina "tanpa jalan kembali." [gun]