Setiap penyebutan perang membawa pengingat netralitas bangsa.
Duta Besar Amerika Serikat untuk Uzbekistan, Daniel Rosenblum, mengatakan, Washington memahami mengapa Tashkent tidak secara eksplisit mengecam agresi Presiden Rusia, Vladimir Putin.
Baca Juga:
Industri Elektronika dan Telematika Bidik Pasar Asia Tengah hingga Eurasia
Di antara tekanan yang dihadapinya adalah ketergantungan negara pada pengiriman uang dari warga yang bekerja di Rusia, yang menyumbang 11,6 persen dari produk domestik bruto Uzbekistan pada tahun 2020.
Angka untuk Kirgistan dan Tajikistan bahkan lebih tinggi, masing-masing 31 persen dan 27 persen.
"Kami sangat menghormati fakta bahwa karena geografi dan sejarah, Uzbekistan harus menyeimbangkan banyak kepentingan dan bergaul dengan tetangganya, yang juga merupakan mitra dagang dan sumber investasi penting," kata Rosenblum kepada VOA.
Baca Juga:
Gelar Nobar, Ribuan Warga Ende Tumpah Ruah di Mapolres Ende
Tapi, katanya, Amerika Serikat mengharapkan netralitas yang nyata.
"Kami mengerti Anda tidak akan mengkritik invasi atau memberikan jenis bantuan yang banyak negara di Eropa berikan kepada Ukraina, bantuan militer dan hal-hal semacam itu," katanya.
"Tapi Anda juga tidak akan mendukung atau membantu dan bersekongkol dengan pihak lain."