Menurut laporan media AS, hadiah USD10 juta ditempatkan di kepala ketiga pria itu oleh pemerintah AS untuk penangkapan mereka. Namun, pada akhirnya mereka ditangkap dalam operasi gabungan oleh Central Intelligence Agency (CIA) dan otoritas Thailand pada tahun 2003.
Ketiganya ditangkap beberapa hari sebelum KTT APEC yang diadakan di Bangkok di mana serangan terhadap delegasi dan pemimpin asing sedang berlangsung.
Baca Juga:
Donald Trump Mulai Umumkan Nominasi Anggota Kabinet, Ini Daftarnya
Dokumen pengadilan juga mengungkap bahwa ketiganya ketiganya diduga terlibat dalam pembajakan pesawat komersial 11 September 2001 di New York.
Lembar dakwaan juga termasuk bagaimana Nazir menggunakan julukan seperti Bashir Lap, Lillie, sementara Farik juga dikenal sebagai Yazid Zubair, dengan keduanya dikatakan terkait dengan al-Qaeda dan organisasi militan Asia Tenggara, Jemaah Islamiyah (JI).
Militan JI disalahkan karena secara langsung merencanakan bom Bali, di mana mayoritas korban adalah orang asing dari Australia dan Inggris selain penduduk lokal Indonesia.
Baca Juga:
Prabowo Dukung Solusi Dua Negara untuk Selesaikan Konflik Palestina
Lembaran dakwaan menyatakan Hambali adalah seorang "jenderal" JI yang mengkoordinir penyerangan di wilayah ASEAN, khususnya di Indonesia, Filipina dan Malaysia. Dia secara aktif merekrut anggota baru di wilayah tersebut termasuk Nazir dan Farik. [qnt]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.