WahanaNews.co | Perdana Menteri Belanda Mark Rutte akhirnya terpilih menjadi Sekretaris Jenderal Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).
Terpilihnya Mark Rutte disampaikan melalui pernyataan resmi NATO pada hari Rabu (26/6/2024).
"Pada Rabu, 26 Juni 2024, Dewan Atlantik Utara memutuskan menunjuk Perdana Menteri Belanda Mark Rutte sebagai Sekretaris Jenderal NATO berikutnya, menggantikan Jens Stoltenberg," tulis pernyataan resmi NATO dan dikutip Anadolu Agency.
Baca Juga:
Klaim NATO tentang Bantuan Militer Iran ke Rusia di Ukraina Tak Berdasar dan Bermotif Politik
Mark Rutte akan mengambil alih jabatan Sekjen NATO pada 1 Oktober mendatang, ketika masa jabatan Stoltenberg berakhir setelah 10 tahun memimpin aliansi tersebut.
Stoltenberg menyambut baik penunjukan Rutte dan mendoakan kesuksesannya.
"Mark adalah seorang transatlantik sejati, pemimpin kuat dan pembangun konsensus," tulis Stoltenberg di media sosial X.
Siapakah Mark Rutte?
Baca Juga:
Dua Pemimpin Dunia Ini Pensiun Tanpa Rumah Mewah, Bagaimana Indonesia?
Berikut profil Mark yang perdana menteri Belanda mulai 14 Oktober 2011 itu dikutip dari Kompas.
Mark Rutte lahir di Den Haag pada 1967. Masa mudanya dihabiskan di sana, hingga merampungkan pendidikannya di Universitas Leiden jurusan sejarah Belanda.
Sebelum terjun ke panggung politik, Rutte bekerja di Unilever sebagai bagian personalia.
Dikutip dari Wikipedia, karier politik Rutte dimulai pada 2002. Dia dipercaya menjabat sebagai Menteri Sekertaris Negara bidang sosial dan kepegawaian.
Pemerintahan mantan perdana menteri Jan Peter Balkenende sampai 2004, jadi pengabdian pertama Rutte di pemerintahan. Rutte juga terpilih menjadi anggota DPR dari Partai Kebebasan Rakyat dan Demokrasi (VVD).
Karier politik Rutte terus meningkat. Dia dipilih menjadi Menteri Pendidikan, Budaya dan Ilmu Pengetahuan, masih di pemerintahan Peter Balkenende.
Puncak karier politik Rutte terjadi pada 14 Oktober 2010. Dia terpilih menjadi Perdana Menteri Belanda. Sebagai politikus ulung, banyak sisi lain dari sosok Rutte yang membuat dirinya punya keunikan tersendiri.
Sejak September 2008, dia menyisihkan waktu untuk menjadi guru tamu di sekolah milik yayasan Johan de Witt di Den Hague.
Di sana, dia mengajar bahasa Belanda dan ilmu sosial. Rutte dikenal sebagai sosok yang rendah hati.
Dia pernah naik sepeda saat ke Istana Kerajaan Belanda saat menghadiri pertemuan dengan Raja Belanda.
Fotonya saat itu pun viral. Pada 5 Juni 2018, Rutte juga kedapatan sedang mengepel lantai. Ini setelah dirinya tak sengaja menumpahkan kopi saat berjalan menuju ke Gedung Parlemen. Sikap Rutte ini makin menambah simpati publik.
Di balik beberapa langkahnya yang kontroversial, sikap rendah hatinya membuatnya jadi politikus yang diperhitungkan.
Rutte bahkan dikabarkan masih memakai ponsel Nokia jadul untuk menelepon dan mengirim pesan.
Menurutnya, jempolnya terlalu besar sehingga kesulitan memakai ponsel pintar.
[Redaktur: Zahara Sitio]