WahanaNews.co | Jordan Gatley, seorang tentara Inggris, dilaporkan tewas di garis depan peperangan membela Ukraina dari invasi Rusia.
Tentara tersebut tewas saat pertempuran sengit berlangsung di Kota Severodonetsk pada Jumat (10/6/2022).
Baca Juga:
Tak Peduli Tahun Baru, Rusia Enggan Gencatan Senjata di Ukraina
Meski begitu, pihak keluarga merasa salut dan bangga dengan semangat juangnya.
Tentara asal Inggris bernama Jordan Gatley itu dikabarkan telah meninggalkan Angkatan Darat negaranya pada Maret lalu.
Kabar kematian Jordan telah dikonfirmasi oleh pihak keluarganya, Dean Gatley.
Baca Juga:
Bom Truk Koyak Jembatan Krimea, Tiga Orang Tewas
Dikutip dari Daily Mail, Jordan memutuskan pergi ke Ukraina setelah Presiden Rusia, Vladimir Putin, memulai invasi pada 24 Februari 2022.
Namun, pada Jumat (10/6/2022) lalu, Dean menerima kabar buruk bahwa Jordan tewas ditembak di Severodonetsk.
"Kemarin (10/06/22), kami menerima kabar buruk bahwa putra kami, Jordan, telah ditembak dan dibunuh di kota Severodonetsk, Ukraina," tulisnya Dean di Facebook.
Diakui Dean, Jordan sangat mencintai pekerjaannya sebagai seorang tentara.
Jordan dikenal sebagai prajurit yang kaya pengetahuan dan terampil mengoperasikan senjata.
Ia bahkan membekali dan melatih pasukan Ukraina sebelum bertempur melawan Rusia.
Dean mengungkapkan bahwa dirinya sangat bangga dengan apa yang dilakukan Jordan, meski ia tahu bahwa misi tersebut sangat berbahaya.
Ia menyebut Jordan sebagai seorang pahlawan karena kepeduliannya kepada negara lain.
"Dia mencintai pekerjaannya dan kami sangat bangga padanya. Dia benar-benar pahlawan dan akan selamanya ada di hati kami,” katanya.
Jordan Gatley menjadi pejuang Inggris kedua yang tewas di Ukraina setelah kematian tentara sukarelawan, Scott Sibley.
Sibley juga tewas dalam pertempuran melawan pasukan Rusia pada bulan April.
Ia sendiri merupakan seorang veteran angkatan bersenjata Inggris yang bertugas di Skuadron Dukungan Logistik Komando di Afghanistan. [gun]