WAHANANEWS.CO, Jakarta - China menyatakan harapannya agar terdapat solusi yang sejalan dengan hukum nasional serta menjaga keseimbangan kepentingan setelah pengelolaan TikTok diserahkan kepada Amerika Serikat.
Hal itu diungkapkan juru bicara Kementerian Perdagangan China He Yongqian pada Kamis (25/12/2025).
Baca Juga:
Aksi Brutal WN China Serang Petugas dan TNI di Tambang Emas Ketapang
Dia mengatakan konsensus tersebut sesuai dengan pembicaraan telepon kedua kepala negara.
Tim ekonomi dan perdagangan kedua pihak sebelumnya menyepakati kerangka dasar untuk menyelesaikan masalah TikTok melalui kerja sama yang saling menghormati dan konsultasi setara.
He mengatakan dirinya berharap AS bisa bekerja searah dengan China, menunaikan kewajiban secara sungguh-sungguh, menciptakan lingkungan bisnis yang "adil, terbuka, transparan, dan nondiskriminatif" bagi perusahaan China.
Baca Juga:
Korupsi Rp556 Miliar Eks Menteri Olahraga China Dihukum Mati & Semua Harta Dirampas Negara
AS juga diharapkan dapat mendukung hubungan perdagangan dan ekonomi bilateral yang "stabil, sehat, dan berkelanjutan."
Pekan lalu, TikTok meneken kesepakatan untuk menjual operasinya di AS kepada perusahaan patungan baru yang dipimpin Amerika, yang melibatkan termasuk raksasa teknologi Oracle. Langkah itu diambil untuk mengamankan masa depan aplikasi tersebut di AS.
Transaksi itu dilakukan untuk merespons undang-undang AS yang disahkan tahun lalu, yang mewajibkan ByteDance, perusahaan induk TikTok asal China, melepas 80 persen asetnya di AS. Jika tidak, aplikasi tersebut akan dilarang penggunaannya di seluruh AS.
[Redaktur: Amanda Zubehor]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.