WAHANANEWS.CO, Jakarta - Tiongkok resmi memberikan komitmen bantuan senilai US$100 juta (sekitar Rp1,6 triliun) kepada Otoritas Palestina.
Paket bantuan tersebut difokuskan pada kebutuhan kemanusiaan mendesak di Jalur Gaza serta mendukung proses pemulihan dan rekonstruksi wilayah yang selama ini terdampak konflik berkepanjangan.
Baca Juga:
Kisah Asmara Bos dan Bawahan di Chongqing Berujung Gugatan Uang Perceraian
Menurut laporan Arab News, pengumuman mengenai bantuan tersebut disampaikan Otoritas Palestina pada Kamis (4/12/2025).
Menyusul informasi itu, Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengirimkan surat resmi berisi ucapan terima kasih kepada Presiden Tiongkok Xi Jinping sebagai bentuk apresiasi atas dukungan yang terus diberikan Beijing.
Surat penghargaan itu dibacakan dalam konferensi pers bersama di Beijing yang turut dihadiri Presiden Prancis Emmanuel Macron.
Baca Juga:
Timnas Futsal Indonesia Angkat Trofi Juara CFA International Tournament 2025 di Tiongkok
Dalam kesempatan tersebut, Abbas menyoroti peran signifikan Tiongkok dalam memperjuangkan hak-hak rakyat Palestina di berbagai forum internasional.
Ia menegaskan bahwa dukungan Beijing telah menjadi elemen penting dalam mengurangi tekanan akibat pendudukan Israel, baik di Tepi Barat maupun di Jalur Gaza.
Presiden Xi Jinping pada kesempatan yang sama kembali menegaskan komitmen negaranya terhadap penyelesaian konflik Palestina secara komprehensif, adil, dan berkelanjutan.
Xi menyampaikan harapan agar solusi yang diupayakan dapat tercapai dalam waktu dekat.
Ia juga menekankan pentingnya Palestina dan Tiongkok menjaga visi strategis, saling memberikan dukungan, dan mempertahankan fondasi politik hubungan bilateral di tengah dinamika global.
Di sisi lain, kehadiran Presiden Prancis Emmanuel Macron di Beijing merupakan bagian dari kunjungan resmi selama tiga hari.
Macron sebelumnya menjadi salah satu pemimpin yang berupaya menggalang dukungan internasional melalui konferensi tingkat tinggi pada September di New York.
Acara tersebut digelar bersama Menteri Luar Negeri Arab Saudi, Pangeran Faisal bin Farhan, dengan fokus utama memperkuat dorongan terhadap solusi dua negara dan mendorong semakin luasnya pengakuan terhadap negara Palestina.
[Redaktur: Ajat Sudrajat]