WAHANANEWS.CO, Jakarta - Pemerintah Tiongkok akan secara resmi meluncurkan dan mengoperasikan Pelabuhan Perdagangan Bebas Hainan pada 18 Desember 2025.
Langkah ini tidak hanya menjadi strategi ekonomi, tetapi juga simbol dimulainya babak baru keterbukaan Tiongkok.
Baca Juga:
Cuaca Ekstrem Picu Krisis di Guizhou, Pemerintah Tiongkok Naikkan Status Darurat
"Pembangunan Pelabuhan Perdagangan Bebas Hainan menandai reformasi dan era baru keterbukaan Tiongkok yang dipimpin langsung Presiden Xi Jinping. Sekaligus motor penggerak baru untuk mendorong globalisasi ekonomi," ujar Kepala Badan Publisitas Provinsi Hainan, Wang Bin, dalam acara peluncuran "China Walk: Vibrant Hainan" di Sanya, Senin (18/8/2025).
Pelabuhan tersebut dirancang bukan hanya untuk perdagangan barang, tetapi juga mencakup investasi lintas negara, aliran modal, transportasi, logistik, inovasi teknologi, ekologi maritim, keamanan data, hingga pariwisata.
"Kami ingin menjadikan Pelabuhan Perdagangan Bebas Hainan sebagai hub atau pusat bisnis dan investasi ke Tiongkok. Serta hub bisnis dan investasi di Tiongkok yang juga memberi dampak ekonomi bagi negara-negara di kawasan terutama ASEAN," lanjut Wang Bin.
Baca Juga:
Pemerintah Perluas Cek Kesehatan Gratis ke Sekolah Mulai Juli 2025
Selama beberapa tahun terakhir, hubungan dagang Hainan dengan ASEAN terus tumbuh.
Dari 2021 hingga 2024, nilai perdagangan meningkat dari 30 miliar yuan menjadi 57,91 miliar yuan atau sekitar Rp127,40 miliar.
Untuk memperkuat promosi internasional, Hainan mendirikan Pusat Komunikasi Internasional di Kuala Lumpur, Malaysia, pada 1 Agustus 2025.