WahanaNews.co, Jakarta - Warga Palestina belum lama ini mendapat simpati dari masyarakat internasional setelah menjalani ibadah puasa di tengah serangan brutal Israel.
Meski belum bisa melakukan berbagai aktivitas normal, warga Palestina mempunyai sejumlah tradisi saat Idulfitri.
Baca Juga:
Prabowo Dukung Solusi Dua Negara untuk Selesaikan Konflik Palestina
Momen perayaan tersebut bisa menjadi titik terang di tengah berbagai gempuran Israel.
Lalu, apa saja tradisi yang terdapat di Palestina saat lebaran?
Salat di Masjid Al Aqsa
Baca Juga:
Di Tengah Konflik Panjang, Ini Rahasia Israel Tetap Berstatus Negara Maju dan Kaya
Warga Palestina merayakan hari lebaran dengan sederhana. Mereka kerap berbondong-bondong untuk salat di Masjid Al Aqsa.
Masjid yang terkenal sebagai salah satu kiblat pertama umat Muslim dunia tersebut menjadi tujuan utama warga Palestina untuk beribadah.
Warga Palestina yang tinggal di sekitar Tepi Barat dan Jalur Gaza kerap beribadah saat Ramadan di Masjid Al Aqsa. Usai melakukan salat Idulfitri, warga Palestina kerap saling mengunjungi dari rumah ke rumah untuk menjalin silaturahmi.
Namun, tentara Israel masih menguasai Masjid Al Aqsa. Tak jarang mereka mengusir jemaah Palestina karena beribadah di tempat itu.
Makanan khas Palestina
Palestina mempunyai sejumlah makanan khas yang kerap dibuat saat Idul Fitri.
Melansir dari Handmade Palestine, mereka sering membuat sebuah makanan tradisional bernama Ka'ek al Eid Ma'moul.
Ma'moul merupakan sebuah kue yang dibuat dari tepung semolina dan dilengkapi kurma sebagai isiannya.
Warga Palestina juga saling bantu untuk membuat hidangan tersebut.
Seperti cerita warga Palestina bernama Mohammed Abu Diba'a dan Yasmin Heikal yang sudah membuat Ma'moul sejak lama hingga menjadi sumber penghasilan bagi keluarganya.
Melansir dari laporan yang dimuat Badan Bantuan dan Kerja Persatuan Bangsa-Bangsa (UNRWA), kedua pasangan tersebut memulai langkah pembuatan kue itu yang dibantu anak hingga kerabatnya.
Selain mereka, banyak dari warga Palestina yang membuat hidangan serupa.
Itu menjadi sebuah kehangatan untuk berkumpul bersama kerabat dan tetangga dalam rangka mempersiapkan hari raya Idul Fitri.
Namun, kondisi terkini di Palestina masih memprihatinkan. Gempuran yang masih dilakukan Israel usai perjanjian gencatan senjata dapat mengganggu perayaan Idul Fitri mendatang.
Terlebih, Israel belum lama telah menggempur dan mengepung kompleks medis Al Shifa di Jalur Gaza selama dua pekan. Ini menunjukan betapa abai nya Israel terhadap peringatan komunitas internasional.
Imbas serangan mereka, terdapat lebih dari 32.500 orang di Palestina yang meninggal hingga saat ini.
[Redaktur: Sobar Bahtiar]