WahanaNews.co | Mantan Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Nayef yang menjalani masa penahanan atas instruksi perintah Putra Mahkota Mohammed bin Salman sejak Maret 2020, telah meninggal dunia di penjara.
“Para penentang pemerintah Saudi di luar negeri telah mengklaim kematian mantan Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Nayef di penjara,” ungkap laporan website Saudileaks, dilansir Fars News beberapa waktu lalu.
Baca Juga:
Timnas Indonesia Hadapi Arab Saudi di Kualifikasi Piala Dunia 2026 Putaran Ketiga
“Bin Nayef telah meninggal di penjara sejak beberapa hari lalu dan pengadilan kerajaan Saudi belum mengumumkan kematiannya dan tubuhnya berada di kamar mayat,” papar Saudileaks di halaman media sosial mereka.
Tokoh oposisi Saudi Abdul Rahman Razi al-Sahimi dalam posting di halaman twitter-nya meminta Mohammed bin Salman untuk merilis rekaman kehadiran Mohammed bin Nayef di penjara dengan audio, video dan tanggal yang tepat untuk membuktikan bahwa dia masih hidup.
Al-Sahimi menekankan bahwa video itu tidak boleh palsu.
Baca Juga:
Kanwil Kemenag Kaltara Alokasikan 221.000 Jatah Haji untuk Tahun 2025
Awal tahun ini, sumber media Arab melaporkan Mohammed bin Nayef berada dalam kondisi kritis dan hampir meninggal.
Akun twitter al-Ahd al-Jadid berbahasa Arab mengutip sumber yang mengatakan pada Juli bahwa Mohammed bin Nayef menderita diabetes parah dan belum menerima pengobatan apa pun, dan ini menyebabkan dia kehilangan hampir 22 kilogram berat badan.
“Dia juga menderita depresi berat dan gangguan mental,” papar dia, mencatat bahwa bin Nayef telah disiksa dengan parah, kakinya diikat, dua agen telah memukulinya sehingga memar di sekujur tubuhnya.