Ia menyatakan bahwa meskipun AS tidak menginginkan perang, namun jika Iran tetap bersikeras mengembangkan senjata nuklir, maka opsi militer tetap terbuka.
"Saya tidak meminta banyak, tetapi Iran tidak boleh memiliki senjata nuklir. Jika perlu tindakan militer, kami tidak akan ragu melakukannya," ujar Trump seperti dikutip dari Reuters.
Baca Juga:
Trump Dorong Dialog Nuklir, Iran: Tak Ada Artinya Jika Masih Ada Ancaman
Trump juga menegaskan bahwa Israel akan berperan dalam skenario militer terhadap Iran.
"Jelas sekali, Israel akan menjadi pemimpin dalam hal ini. Tidak ada yang mendikte kami. Kami melakukan apa yang kami mau," ucap Trump.
Meskipun demikian, Trump tidak memberikan rincian lebih lanjut tentang waktu dan cara serangan terhadap Iran.
Baca Juga:
Trump Ultimatum Iran: Setiap Serangan Houthi Akan Dibalas Keras!
Namun, Pentagon tampaknya telah menyiapkan berbagai opsi strategis, termasuk kemungkinan penggunaan pesawat pengebom B-2.
Ketika ditanya tentang pemindahan bomber B-2 ke Pulau Diego Garcia dan apakah hal ini merupakan bagian dari ancaman bagi Iran, Hegseth memberikan jawaban diplomatis. "Kami biarkan mereka (Iran) yang memutuskan," katanya.
"(B-2) adalah aset yang luar biasa. Keberadaannya bisa menjadi pesan kuat bagi semua pihak yang terlibat," ujar Hegseth, seperti dikutip dari Reuters.