WahanaNews.co, New York - Donald Trump, mantan Presiden Amerika Serikat yang juga mencalonkan diri dalam pemilihan presiden 2024, mengungkapkan kesiapannya untuk menjabat sebagai ketua DPR sementara setelah pemecatan Kevin McCarthy pada awal pekan ini.
Dalam wawancara dengan Fox News, Trump menyatakan bahwa ia telah diminta untuk berperan sebagai pemersatu, mengingat hubungan dan koneksi yang luas yang dimilikinya di antara anggota Kongres.
Baca Juga:
Donald Trump Mulai Umumkan Nominasi Anggota Kabinet, Ini Daftarnya
Ia juga membagikan pengalaman ketika beberapa anggota Kongres bertanya apakah ia akan mempertimbangkan menjadi ketua DPR dalam situasi saat ini, hingga orang yang tepat dapat ditemukan.
Trump mengungkapkan ada anggota Kongres yang menanyakan apakah Trump bakal hadir di pertemuan Partai Republik untuk memutuskan pengganti McCarthy.
"Saya tidak melakukannya karena saya ingin - saya akan melakukannya jika perlu, jika mereka tidak bisa mengambil keputusan," kata Trump.
Baca Juga:
Trump Buat Kejutan! Tunjuk Pembawa Acara TV Jadi Menteri Pertahanan AS
Lebih lanjut, Trump menekankan jika Partai Republik tak bisa mencapai konsensus, ia akan mengambil posisi ketua untuk jangka waktu singkat 30, 60, atau 90 hari.
"Saya akan melakukan itu demi partai," ungkap dia.
Trump tak menjelaskan, siapa yang meminta dia menjadi ketua DPR. Sejumlah anggota parlemen Partai Republik disebut-sebut menilai eks presiden ini merupakan pilihan mereka untuk menjadi ketua DPR sementara.
Sumber-sumber pimpinan Kongres dari Partai Republik tak menanggapi permintaan komentar atau menolak mengomentari kemungkinan Trump menjadi pembicara.
Sejak penggulingan McCarthy, Ketua Komite Kehakiman DPR Jim Jordan, R-Ohio, dan Ketua Mayoritas DPR Steve Scalise, R-La, telah mengumumkan tawaran untuk mencalonkan diri sebagai ketua.
Di kesempatan ini, Trump juga mengungkapkan punya jadwal mengunjungi Washington DC pada Selasa. Ia juga berencana ke Capitol Hill untuk berbicara di Konferensi Partai Republik di DPR.
Beberapa hari usai wawancara itu, anggota DPR dari Partai Republik Trey Nehls mengatakan Trump mendukung Jim Jordan untuk mengganti McCarthy.
"Baru saja melakukan pembicaraan luar biasa dengan Presiden Trump soal pemilihan ketua DPR. Dia mendukung Jim Jordan, dan saya percaya Kongres harus mendengar pemimpin partai kami," ungkap Nehls, dikutip Reuters.
Peraturan DPR tidak mewajibkan ketua DPR untuk menjadi anggota Kongres. Sementara itu, peraturan DPR dari Partai Republik menghindari agar ketua tidak berada dalam dakwaan kejahatan.
Donald Trump telah menghadapi sejumlah tantangan hukum. Dia akan menghadapi empat persidangan pidana, dua di antaranya terkait usahanya untuk membatalkan hasil pemilihan presiden tahun 2020.
Minggu ini, Trump juga tengah menjalani persidangan dalam kasus penipuan perdata yang masih berlangsung. Kehadirannya menjadi perhatian karena serangannya yang berulang kali terhadap sistem hukum Amerika Serikat, sehingga hakim pun telah mengeluarkan perintah untuk membungkamnya.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]