WAHANANEWS.CO, Jakarta - Menanggapi meningkatnya ketegangan di wilayah pendudukan Tepi Barat, Juru Bicara PBB, Dujarric menyatakan keprihatinannya atas situasi yang terus memburuk.
“Kami sangat prihatin dengan eskalasi kekerasan di Tepi Barat,” ujarnya. Ia juga mengecam keras serangan pemukim Israel terhadap warga Palestina di wilayah tersebut.
Baca Juga:
Nabil Abu Rudeineh: Persetujuan Bantuan AS ke Israel Seperti Pembunuhan Warga Palestina
PBB memperingatkan bahwa kamp pengungsi Jenin dan Tulkarm telah menjadi sasaran operasi militer besar-besaran Israel sejak 21 Januari.
Serangan tersebut telah menyebabkan banyak korban jiwa serta menghancurkan infrastruktur utama.
Dujarric menyoroti insiden tragis di mana seorang balita Palestina tewas akibat serangan Israel, serta meningkatnya jumlah korban di Jenin dan Tulkarm.
Baca Juga:
Menteri Palestina: Pasukan Israel Sasar Perempuan dan Anak-anak di Gaza
Hingga kini, sedikitnya 16 warga Palestina tewas dalam operasi militer di Jenin, sementara dua lainnya terbunuh akibat serangan udara di kamp pengungsi Tulkarm.
“Penggunaan kekuatan yang berlebihan oleh Israel meningkatkan kekhawatiran terhadap pelanggaran hukum internasional,” tambahnya.
Selain itu, ia menegaskan bahwa rumah sakit harus dilindungi dan tidak boleh menjadi target serangan, merujuk pada pengepungan Rumah Sakit Pemerintah Tulkarm oleh pasukan Israel.
Ketegangan di Tepi Barat terus meningkat seiring berlanjutnya perang Israel di Gaza, yang telah menewaskan lebih dari 47.300 warga Palestina dan melukai lebih dari 111.500 lainnya sejak 7 Oktober 2023.
Kementerian Kesehatan Palestina mencatat bahwa setidaknya 880 warga Palestina tewas dan lebih dari 6.700 lainnya terluka akibat agresi Israel di wilayah pendudukan tersebut.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.