“AS tidak ada hubungannya dengan serangan terhadap Iran, malam ini,” katanya, mencoba menetralisir kemarahan Teheran.
Meski ancaman militer disampaikan dengan nada keras, Trump tetap menyisakan celah bagi penyelesaian damai. Ia menyatakan bahwa konflik yang sedang berlangsung bisa saja diselesaikan secara diplomatik.
Baca Juga:
AS Tekan 14 Negara Lewat Surat Tarif: Trump Minta Kesepakatan Sebelum 1 Agustus
“Kita dapat dengan mudah mencapai kesepakatan antara Iran dan Israel, dan mengakhiri konflik berdarah ini!!!” ujarnya.
Pernyataan Trump itu muncul di tengah meningkatnya eskalasi pasca-serangan Israel terhadap fasilitas nuklir dan rudal milik Iran.
Serangan tersebut menewaskan sejumlah komandan militer dan ilmuwan penting Teheran.
Baca Juga:
Trump Ancam Terapkan Tarif 200 Persen untuk Obat Impor, Produsen Tertekan
Sebagai respons, Iran membalas dengan meluncurkan rudal balistik ke wilayah Israel. Serangan itu mengakibatkan jatuhnya korban jiwa serta kerusakan infrastruktur.
Di sisi lain, dampak konflik ini juga mempengaruhi diplomasi yang sedang berlangsung. Menteri luar negeri Oman mengonfirmasi bahwa putaran keenam perundingan nuklir antara Iran dan AS yang semula dijadwalkan berlangsung di Muscat pada hari Minggu (15/6/2025), resmi dibatalkan.
Situasi ini menunjukkan bahwa ruang diplomasi kian menyempit, sementara tekanan militer justru menguat.