WAHANANEWS.CO - Presiden Amerika Serikat Donald Trump memuji pertemuan tingkat tinggi antara delegasi AS dan China yang digelar di Swiss pada Sabtu (10/5/2025).
Melalui unggahan di platform media sosialnya, Truth Social, Trump menyebut diskusi tersebut berlangsung dalam suasana bersahabat namun konstruktif, serta menghasilkan sejumlah kesepakatan penting.
Baca Juga:
Trump Berbalik Arah: Siap Tinggalkan Israel Demi Damai Timur Tengah
“Pertemuan yang sangat baik hari ini dengan China di Swiss. Banyak hal yang dibahas, banyak yang disepakati,” tulis Trump pada Minggu (11/5/2025).
Pertemuan tersebut merupakan bagian dari upaya kedua negara untuk meredakan ketegangan dalam perang dagang yang telah mengguncang pasar global dan mengancam stabilitas ekonomi dunia.
Menurut sumber yang dekat dengan negosiasi, diskusi akan berlanjut pada Minggu.
Baca Juga:
Tarif Turun Jadi 80 Persen, Trump Ubah Strategi Hadapi Tiongkok
Hari pertama pembicaraan di Jenewa berlangsung selama sekitar delapan jam, mempertemukan Wakil Perdana Menteri China He Lifeng dengan Menteri Keuangan AS Scott Bessent dan Perwakilan Dagang AS Jamieson Greer.
Ini merupakan dialog tatap muka pertama sejak kedua negara saling memberlakukan tarif lebih dari 100 persen terhadap berbagai komoditas.
Meski demikian, belum ada pernyataan resmi mengenai substansi pembicaraan maupun indikasi kemajuan signifikan terkait pengurangan tarif.
Pertemuan yang digelar secara tertutup di kediaman Duta Besar Swiss untuk PBB itu berakhir sekitar pukul 20.00 waktu setempat (18.00 GMT).
Lokasi pertemuan yang dirahasiakan tidak menghalangi perhatian publik.
Saksi mata melaporkan bahwa setelah istirahat makan siang, kedua delegasi kembali ke vila dengan taman pribadi dan pemandangan Danau Jenewa di kawasan hijau Cologny.
Sebelumnya, Bessent dan Greer terlihat meninggalkan hotel menuju pertemuan dengan mengenakan dasi merah dan pin bendera AS.
Mereka menolak memberikan komentar kepada media.
Sementara itu, delegasi China terlihat meninggalkan hotel dalam van Mercedes berwarna gelap, bersamaan dengan persiapan warga setempat untuk maraton akhir pekan.
AS terus menekan China untuk memangkas defisit perdagangan barang senilai US$ 295 miliar dan menghentikan praktik ekonomi merkantilis yang dinilai merugikan mitra dagangnya.
Washington juga ingin Beijing meningkatkan konsumsi domestik guna mendorong pertumbuhan global, sebuah langkah yang memerlukan reformasi politik dalam negeri yang kompleks bagi China.
Di sisi lain, China menuntut penghapusan tarif dan perlakuan setara dari AS, sambil menunggu kejelasan terkait produk-produk apa yang diharapkan lebih banyak dibeli dari AS.
[Redaktur: Rinrin Khaltarina]