WAHANANEWS.CO - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump melontarkan pujian hangat kepada Presiden Suriah Ahmed al-Sharaa usai keduanya mengadakan pertemuan bersejarah di Gedung Putih, Washington D.C., Senin (10/11/2025) waktu setempat.
Pertemuan tersebut menjadi momen penting bagi Suriah karena untuk pertama kalinya seorang presiden negara itu menghadiri pertemuan resmi di Gedung Putih.
Baca Juga:
AS Hantam Lagi Kapal Diduga Penyelundup Narkoba di Karibia, 3 Tewas
Trump menyebut Sharaa sebagai sosok pemimpin tangguh yang diyakininya mampu membawa perubahan besar bagi Suriah setelah lebih dari satu dekade dilanda perang saudara.
“Dia pemimpin yang sangat kuat. Dia berasal dari tempat yang sangat keras, dan dia orang yang tangguh,” ujar Trump kepada wartawan setelah pertemuan tertutup tersebut, dilansir AFP, Selasa (11/11/2025).
Trump menambahkan bahwa setiap pemimpin besar pasti memiliki masa lalu yang sulit.
“Orang-orang bilang dia punya masa lalu yang sulit, kita semua punya masa lalu yang sulit... Dan menurutku, sejujurnya, kalau kamu tidak punya masa lalu yang sulit, kamu tidak akan punya kesempatan,” kata Trump.
Dalam pertemuan itu, Trump menyinggung peran penting Suriah dalam rencana besar perdamaian Timur Tengah yang diharapkan dapat memperkuat gencatan senjata antara Israel dan Hamas di Gaza.
Namun, ia tidak mengonfirmasi laporan bahwa Suriah akan bergabung dengan aliansi internasional pimpinan AS untuk melawan kelompok Negara Islam (ISIS) ataupun menandatangani pakta non-agresi dengan Israel.
Baca Juga:
AS Siapkan 3 Skenario Gulingkan Presiden Venezuela Maduro, Termasuk Operasi Navy SEAL
Kunjungan Sharaa ini dianggap sebagai perubahan haluan luar biasa bagi seorang mantan jihadis yang dulunya memiliki harga kepala sebesar US$10 juta oleh pemerintah AS.
Momen dramatis terjadi ketika Sharaa keluar dari iring-iringan mobil kepresidenannya untuk menyapa kerumunan pendukung di luar Gedung Putih yang dijaga ketat oleh aparat keamanan.
Kepresidenan Suriah dalam pernyataannya di platform X menyebut bahwa Sharaa dan Trump membahas berbagai hal strategis, termasuk upaya memperkuat hubungan bilateral serta isu-isu regional dan internasional yang menjadi kepentingan bersama.
Foto-foto yang dirilis menunjukkan Trump berjabat tangan dengan Sharaa di samping meja Resolute Desk di Ruang Oval, dengan keduanya tersenyum lebar di hadapan kamera.
Foto lain menampilkan Sharaa dan Trump duduk berhadapan dalam suasana formal bersama jajaran pejabat tinggi AS seperti Wakil Presiden JD Vance, Kepala Pentagon Pete Hegseth, dan perwira tinggi militer AS Dan Caine.
Sejak naik ke tampuk kekuasaan, pemerintahan baru Suriah memang berusaha menghapus citra kekerasan masa lalu dan menampilkan diri sebagai kekuatan yang lebih moderat, baik di mata rakyatnya maupun di mata dunia internasional.