WahanaNews.co | Ukraina minta pada negara-negara G7 anggaran sebesar USD 50 miliar atau sekitar Rp 718 triliun dalam dukungan keuangan untuk menutupi defisit anggaran terkait perang selama 6 bulan ke depan, seperti dilansir dari Axios.
Seorang penasihat ekonomi Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan negara itu juga mempertimbangkan untuk menerbitkan obligasi kupon nol persen.
Baca Juga:
Hadiri Rapat Timpora, Aspem : Cari Solusi Terbaik Masalah Pencari Suaka di Jakarta Pusat
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengatakan London akan terus memberikan bantuan militer ke Kyiv. Johnson memberi Zelensky jaminan selama panggilan telepon pada Sabtu, 16 April 2022.
Dia mengatakan pada Zelensky tentang sanksi baru Inggris terhadap Rusia yang mulai berlaku minggu lalu. Uni Eropa akan memberikan sanksi kepada bank-bank Rusia, khususnya Sberbank.
Zelensky memberi tahu Johnson tentang situasi di Mariupol. Untuk mengatasi sanksi Barat, Moskow melakukan berbagai langkah.
Baca Juga:
Kebakaran Melanda Empat Rumah Pengungsi Sinabung di Siosar
Langkah yang ditandatangani menjadi undang-undang oleh Presiden Rusia Vladimir Putin pada hari Sabtu meminta perusahaan Rusia yang terdaftar di luar negeri untuk menarik diri dari pasar tersebut dalam waktu 10 hari.
Sementara itu, wakil perdana menteri Ukraina mengatakan Moskow dan Kyiv belum mencapai kesepakatan tentang evakuasi warga sipil di Ukraina timur.
Kepala administrasi kepresidenan Ukraina mengatakan 1.449 orang meninggalkan negara itu melalui koridor kemanusiaan pada Sabtu, turun sekitar 1.000 dari Jumat.