Neptunus dimodifikasi sehingga dapat ditembakkan dari launcher yang berada di atas truk, mengincar target di lautan maupun bisa juga daratan. Ia dapat menjangkau sasaran sampai sejauh 300 kilometer. Sedangkan kecepatan bisa tembus 900 kilometer per jam.
Rudal tersebut baru dioperasikan oleh militer Ukraina pada Maret 2021 atau sekitar setahun yang lalu.
Baca Juga:
Sindir Armada Rusia Lewat Perangko, Website Kantor Pos Ukraina Tumbang
Teknologinya didesain untuk menghancurkan kapal perang atau transportasi baik dalam konvoi maupun individu.
Armada lengkapnya terdiri dari truk yang mengangkut launcher dengan 4 rudal Neptunus, kendaraan transportasi/reload, kendaraan kontrol dan komando serta kendaraan kargo khusus.
Rusia punya kapabilitas Angkatan Laut superior di Laut Hitam, sehingga pejabat Ukraina berharap dioperasikannya rudal Neptunus bisa membuat negara itu mengimbangi Rusia dan melindungi kota-kotanya.
Baca Juga:
Bos CIA Sebut Risiko Perang Nuklir Meningkat usai Kapal Perang Rusia Tenggelam
"Neptunus membuat Ukraina bisa menembak target apapun di perairan teritorial kami. Pada dasarnya, rudal ini adalah untuk memblokir kapabilitas Rusia jika mereka mencoba menyerang," cetus Andriy Zagorodnyu, mantan Menhan Ukraina.
Dalam serangan ke kapal Moskva, pasukan Ukraina disebut meluncurkan serangan rudal ke salah satu kapal perang Rusia yang berisi 510 awak. Kapal tersebut terbakar hebat dan terjebak di tengah badai.
"Rudal Neptunus yang menjaga Laut Hitam menyebabkan kerusakan yang sangat serius pada kapal Rusia. Kemuliaan bagi Ukraina!" kata Gubernur Odessa Oblast Maksym Marchenko menulis di Telegram seperti dilansir AFP. [JP]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.