WahanaNews.co | Sebanyak 193 negara anggota UNESCO pada Kamis (29/06/23) diperkirakan mendukung kembalinya Amerika Serikat ke organisasi PBB tersebut setelah keluar lima tahun lalu.
Presiden Donald Trump saat itu menarik AS dari keanggotaan karena tuduhan anti-Israel dan pengelolaan yang salah.
Baca Juga:
Asia Selatan Memanas, China Ancam Turun Gunung Jika Pakistan Diserang
UNESCO yang berpusat di Paris dan didirikan untuk melindungi warisan budaya bersama umat manusia. Organisasi itu dilanda kekacauan setelah AS, penyumbang seperlima pendanaan UNESCO, keluar dari keanggotaan.
Dalam surat bertanggal 8 Juni, Departemen Luar Negeri AS mengindikasikan bahwa mereka ingin bergabung kembali dengan organisasi itu pada Juli sebagai anggota penuh.
AS juga berencana membayar tunggakan sebesar 619 juta dolar AS (sekitar Rp9,3 triliun) dengan cara mencicil selama beberapa tahun.
Baca Juga:
Trump Puji Pembicaraan Dagang AS-China di Swiss: Banyak yang Disepakati
Negara-negara anggota akan membuat keputusan mereka selama sidang luar biasa pada Kamis dan Jumat.
"Sejak kami menarik diri dari UNESCO pada 31 Desember 2018, kami telah mencatat upaya UNESCO untuk menerapkan manajemen penting dan reformasi administrasi, serta fokus mengurangi debat politis, terutama tentang isu-isu Timur Tengah," kata surat tersebut.
Direktur Jenderal UNESCO Audrey Azoulay telah berupaya meredakan ketegangan dan polarisasi politik.