Kembalinya AS ke UNESCO diaktifkan setelah mendapat izin dari Kongres AS awal tahun ini. Izin tersebut akan berlaku hingga akhir 2025.
Selain itu, AS akan membayar 150 juta dolar AS (sekitar Rp2,2 triliun) untuk 2024, yang terdiri dari kontribusi dan tunggakan tahunannya.
Baca Juga:
Asia Selatan Memanas, China Ancam Turun Gunung Jika Pakistan Diserang
AS juga akan menyumbang dana sukarela tambahan sebesar 10 juta dolar AS (sekitar Rp150 miliar) bagi edukasi tentang Holocaust, keselamatan jurnalis, dan pelestarian warisan budaya Ukraina.
Alasan Kongres untuk mengijinkan AS kembali ke UNESCO adalah untuk membatasi pengaruh China yang semakin besar di organisasi itu sebagai salah satu negara donor terbesar.
Menurut Azoulay, China telah menanggapi kemungkinan AS kembali ke UNESCO dengan mengatakan prosesnya harus konstruktif dan tidak menentang suatu negara.[sdy]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.