Dia juga berusaha mengelola organisasi lebih baik secara finansial, sambil mencari cara mengisi kesenjangan finansial sejak AS menarik diri.
"(Keputusan AS) ini muncul setelah banyak upaya untuk membujuk, mengedukasi, dan menjelaskan tentang realitas UNESCO saat ini," kata Azoulay, warga negara Prancis, kepada wartawan.
Baca Juga:
Diduga Korban TPPO, ABK Melapor ke Bareskrim Polri
Dia menambahkan bahwa secara pribadi dirinya telah melobi sejumlah anggota parlemen AS selama beberapa bulan.
UNESCO (Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa) bertugas melindungi situs arkeologi dan warisan budaya, mulai dari Kepulauan Galapagos hingga makam Timbuktu.
Sebagian besar kegiatannya tidak kontroversial, tetapi isu-isu seperti resolusi tentang bagaimana situs keagamaan harus dijalankan di Yerusalem telah mendapat sorotan.
Baca Juga:
Kompak soal Perlindungan Hewan, China akan Kirim Panda Jumbo untuk AS
Azoulay mengatakan masalah itu kini menjadi masa lalu setelah konsensus antara Israel dan Palestina tercapai.
Israel juga menarik diri dari UNESCO setelah AS keluar. Namun, Azoulay mengatakan pihaknya tidak melakukan negosiasi untuk mengembalikan keanggotaan Israel.
Undang-undang AS melarang pemerintahnya mendanai badan-badan PBB yang mengakui Palestina sebagai anggota penuh.