Aktivis Mahouba Seraj, pendiri Jaringan Perempuan Afghanistan, mengatakan dirinya tak habis mengerti mengapa Taliban berubah pikiran.
EPAMasyarakat internasional menuntut anak-anak perempuan dibolehkan bersekolah sebagai sayarat pencairan dana bantuan.
Baca Juga:
Gempa Magnitudo 6,2 Guncang Afghanistan Timur, 800 Orang Dilaporkan Tewas
Ia mempertanyakan mengapa tiba-tiba saja keputusan pembukaan sekolah dibatalkan karena urusan seragam.
Ia mengatakan seragam murid-murid perempuan selama ini tak menjadi masalah karena para siswi semua mengenakan hijab. Ia juga mengatakan di sekolah menengah ada pemisahan kelas antara siswa laki-laki dan perempuan.
Masyarakat internasional menuntut anak-anak perempuan dibolehkan bersekolah sebagai syarat pencairan dana bantuan.
Baca Juga:
Dilarang Bernyanyi! Rezim Taliban Tangkap 14 Warga Gara-Gara Musik Malam Hari
Seraj mengatakan, masyarakat internasional harus tegas dan menyatakan, "Jika tak ada pengakuan [atas hak-hak perempuan], maka tidak akan ada uang bantuan. Titik."
Misi PBB di Afghanistan mengatakan "mereka sangat kecewa dengan pengumuman Taliban".
Sejumlah diplomat mengatakan penutupan sekolah menggerus kepercayaan terhadap Taliban.