WahanaNews.co | Sedikit demi sedikit latar belakang Ahlam Al-Bashir, wanita yang ditangkap otoritas keamanan Turki, terkuak. Albashir adalah pelaku bom yang terjadi di Istanbul, Minggu 13 November 2022 lalu.
Bom yang meledak di Jalan Istiklal, Istanbul, menewaskan 6 orang dan membuat 81 orang lainnya mengalami luka-luka. Sehari setelah insiden, Al-Bashir diciduk otoritas keamanan Turki bersama 50 orang lainnya.
Baca Juga:
Terduga Teroris yang Pernah Rencana Aksi di Singapura Ditangkap Densus 88
Al-Bashir diduga adalah sosok yang memasang bom di Jalan Istiklal, sebelum ledakan terjadi. Siapa sangka, Al-Bashir ternyata mendapatkan pelatihan intelijen dari Amerika Serikat (AS).
Dikutip dari VIVA yang melansir media Turki, Yeni Safak , Albashir mengikuti sekolah intelijen Partai Pekerja Kurdistan (PKK) di Ain al-Arab. Di sana lah, Albashir menerima materi langsung dari agen intelijen Amerika, dan dikabarkan sudah mengakuinya.
Albashir menyebut jika ia memiliki hubungan dengan Partai Pekerja Kurdistan cabang Suriah. Wanita itu juga tidak menyangkal, ia adalah seorang petugas intelijen khusus organisasi yang dicap Turki sebagai kelompok teroris.
Baca Juga:
Ledakan Bom di Rumah Cagub Aceh Bustami, Polisi Periksa 4 Saksi
Albashir mengakui terus terang memiliki hubungan dengan cabang PKK Suriah selama interogasi.
“Dia juga juga menyatakan bahwa aksinya dalam bom Istanbul adalah perintah langsung dari pimpinan Partai Pekerja Kurdistan, Unit Pertahanan Rakyat (YPG) dan Pasukan Demokrat Suriah (SDF),” demikian keterangan yang disampaikan otoritas keamanan Turki.
Untuk menjalankan misinya, Albashir memasuki Turki secara ilegal melalui Afrin Adlib, Suriah, sekitar Juli 2022 lalu. Seperti yang diketahui polisi, Albashir sempat berkeliling Istanbul dengan seorang pria yang juga anggota organisasi teroris PKK dengan samaran sebagai pasangan suami istri. [rds]