WahanaNews.co | Warga Ukraina berbondong-bondong mencari tempat berlindung dari serangan Rusia.
Mereka pun menggunakan stasiun kereta bawah tanah sebagai bungker.
Baca Juga:
Bom Truk Koyak Jembatan Krimea, Tiga Orang Tewas
Stasiun bawah tanah di ibu kota Ukraina, Kiev, ini telah dipenuhi para pengungsi. Kemarin orang-orang berkumpul di sana sambil membawa berbagai kebutuhan.
Sementara itu kereta tetap beroperasi seperti biasa. Hanya saja penumpangnya sepi.
Sebelumnya pada awal bulan Februari, Walikota Kiev Vitali Klitschko mengatakan kota itu sudah bersiap untuk menyediakan perlindungan bagi orang-orang di stasiun metro bawah tanah bila invasi Rusia benar-benar terjadi.
Baca Juga:
Soal Dialog Damai, Zelensky Minta Rusia Ganti Presiden Dulu
"Tempat perlindungan bom yang utama di Kota Kiev juga menjadi stasiun kereta bawah tanah. Tempat ini siap menampung orang-orang untuk berlindung jika ada kemungkinan serangan," kata Klitschko dikutip dari AFP.
Banyak warga sipil, termasuk anak-anak sekolah yang diberi latihan untuk menyelamatkan diri ketika terjadi pengeboman.
Mereka diajari evakuasi tanpa panik. Bagi sebagian besar orang, stasiun kereta bawah tanah menjadi tujuan utama untuk berlindung.
Selain stasiun kereta bawah tanah, warga Kiev juga berusaha keluar dari kota itu menggunakan mobil. Hal ini menimbulkan antrean panjang dan kemacetan parah.
Sementara itu untuk jalur udara, Ukraina telah menutup semua penerbangan.
Kini sebagian besar wilayah udara Rusia dan Ukraina telah kosong.
Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan serangan pada Ukraina hari ini.
Ledakan terdengar di beberapa wilayah, termasuk Kiev dan Donbas. Rusia juga menyerang pangkalan dan sistem pertahanan Ukraina.
Di sisi lain Presiden Ukraina Zelensky mengumumkan kondisi darurat militer dan siap melawan invasi. Ukraina juga menyebut telah mendapatkan serangan rudal dari Rusia. [bay]