Puluhan ribu pendukung memadati stasiun untuk berangkat
menuju stadion, menyalakan flare dan bernyanyi di armada kereta.
Pada bulan ini, Perdana Menteri Boris Johnson membela
keputusan diizinkannya lebih dari 60 ribu penonton untuk datang menghadiri
final.
Baca Juga:
Bahayakan Kesehatan, BPKN: Waspadai AMDK dengan Bromat Melebihi Batas Aman
Menurut Johnson, final dilaksanakan dengan "kehati-hatian
dan terkendali, dengan melakukan testing terhadap seluruh orang yang
menghadirinya". Johnson juga menekankan bahwa vaksin COVID-19 telah membentuk
"tembok imunitas".
Nyatanya, dalam skala global, tingkat infeksi COVID-19
meningkat. Pekan lalu, tercatat penambahan kasus seluruh dunia hingga 2,6 juta
infeksi. Eropa sendiri mengalami peningkatan infeksi tajam hingga 30%, menurut
laporan WHO.
Lebih dari 4 juta orang meninggal dunia akibat COVID-19
sejak awal pandemi.
Baca Juga:
Penyakit Mpox Jadi Darurat Kesehatan Global, Kenali Cara Penularannya
Direktur Program Gawat Darurat WHO, Mike Ryan, pada pekan
lalu juga mendesak negara-negara untuk sangat berhati-hati dalam mencabut
pembatasan kegiatan akibat COVID-19, supaya "tidak kehilangan kemajuan yang
telah Anda peroleh". [qnt]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.