"Xi Jinping harus memperhatikan spanduk protes di Jembatan Sitong di Beijing, daripada selalu berpikir untuk menggunakan kekuatan untuk berurusan dengan Taiwan," ujar Su.
China menganggap Taiwan sebagai bagian dari wilayah kedaulatannya. Beijing telah menawarkan model otonomi "satu negara, dua sistem" kepada Taiwan. Ini adalah formula yang digunakan China untuk Hong Kong. Tetapi semua partai politik utama Taiwan telah menolak tawaran China dan hampir tidak ada dukungan publik untuk menerima sistem tersebut.
Baca Juga:
Hubungan Politik dan Ekonomi Indonesia-China
Taiwan mengatakan hanya rakyatnya yang dapat memutuskan masa depan mereka sendiri. Menurut Taipei, klaim Beijing tidak berlaku karena Republik Rakyat China tidak pernah memerintah mereka.
Ketegangan antara Beijing dan Taipei meningkat secara dramatis pada Agustus setelah China menggelar latihan perang di dekat Taiwan, menyusul kunjungan Ketua House of Reprsentative Amerika Serikat (AS), Nancy Pelosi ke Taiwan. Kegiatan militer itu terus berlanjut meskipun dengan intensitas yang berkurang.[gab]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.