WahanaNews.co | Di pertengahan November 2022, Universitas Gadjah Mada (UGM) melalui Indonesia - National Adolescent Mental Health Survey (I-NAMHS) mengeluarkan data terkait jumlah remaja Indonesia yang alami gangguan mental.
I-NAMHS sendiri adalah bagian dari Survei Kesehatan Mental Remaja Nasional (NAMHS) yang juga dilakukan di Kenya (K-NAMHS) dan Vietnam (V-NAMHS).
Baca Juga:
Soal Wamenkumham Eddy Hiariej Jadi Tersangka KPK UGM Buka Suara
Penelitian ini dilakukan atas kerjasama antara Gadjah Mada University (UGM), University of Queensland (UQ) di Australia (lead organization of NAMHS), Johns Hopkins Bloomberg School of Public Health (JHSPH) di Amerika Serikat, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes), Universitas Sumatera Utara (USU), dan Universitas Hasanuddin (Unhas).
Hasil survei menunjukkan bahwa satu dari tiga remaja di Indonesia mengalami gangguan kesehatan mental dalam 12 bulan terakhir, sedangkan satu dari 20 remaja Indonesia mengalami gangguan mental dalam 12 bulan terakhir.
"Angka tersebut setara dengan masing-masing 15,5 juta dan 2,45 juta remaja," ungkap hasil survei tersebut, dikutip MNC Portal, Kamis (29/12/2022).
Baca Juga:
Mahasiswa SV UGM Kembangkan Komposter Pupuk Cair Otomatis Bersumber Energi Matahari
Remaja terdiagnosis gangguan mental sesuai dengan Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders Edisi Kelima (DSM-5) yang menjadi pedoman penegakan diagnosis gangguan mental di Indonesia dan Internasional.
Gangguan mental yang paling banyak diderita remaja Indonesia antara lain:
1. Gangguan kecemasan (kombinasi fobia sosial dan gangguan kecemasan umum) sebesar 3,7 persen