WahanaNews.co | Sering telat makan karena kesibukan sangat berpengaruh pada kesehatan.
dr. Virly Nanda Muzellina, Sp.PD-KGEH, Dokter Spesialis Penyakit Dalam dari Eka Hospital BSD menjelaskan terlalu sering telat makan sebenarnya memiliki dampak yang lebih besar dari yang kita duga.
Baca Juga:
Ahli Beri 6 Trik Redakan Otot Nyeri serta Tegang di Leher dan Bahu
Hal ini dikarenakan makanan memiliki peran penting dalam memberikan asupan energi dan menjaga organ tubuh untuk bisa bekerja dengan baik.
Apa saja dampak bahaya dari terlalu sering telat makan?
1. Menyebabkan penyakit asam lambung
Baca Juga:
Sidokkes Polres Sibolga Layani Warga Cek Kesehatan Gratis
Lambung merupakan salah satu organ pencernaan yang memiliki peran penting dalam tubuh kamu. Ia memiliki tugas untuk mencerna makanan dengan enzim serta asam sehingga makanan hancur dan bisa dicerna dengan baik oleh usus halus.
Lambung adalah organ yang selalu bekerja bahkan kamu sedang beristirahat, sehingga meski dalam keadaan kosong lambung akan terus mengeluarkan cairan asam.
Jika lambung terlalu lama dibiarkan kosong, ini dapat memicu luka karena menipisnya lapisan mukus lambung akibat paparan asam lambung.
Jika sudah terluka, luka juga akan diperparah oleh asam lambung yang terus diproduksi, menyebabkan ada penyakit lambung. Jika sudah terkena penyakit asam lambung, perut akan terasa sakit dan tubuh akan merasakan mual.
2. Mengganggu sistem metabolisme
Sistem metabolisme adalah sistem yang bertugas untuk mengubah makanan yang kamu konsumsi menjadi energi. Sistem ini merupakan salah satu sistem dalam tubuh yang selalu bekerja meski dalam keadaan tidur.
Untuk itu, ketika tubuh tidak mendapatkan asupan makan untuk dicerna, sistem metabolisme akan membaca situasi tersebut sebagai masa darurat dan memulai menghemat pembakaran kalori untuk penghematan.
Hal ini dapat mengganggu sistem kerja dari metabolismemu karena jika terlalu sering dilakukan, maka tubuh akan mulai terbiasa dengan proses metabolisme yang lambat.
Ketika metabolisme mulai melambat, tubuh akan lebih sedikit untuk mendapatkan energi, sehingga tubuh kamu juga akan mudah untuk lelah.
3. Produktivitas menurun
Makanan adalah sumber energi untuk kamu melakukan aktivitas. Energi didapatkan dari makanan melalui sistem metabolisme dengan mencerna kandungan makanan dan mengubahnya menjadi energi untuk dialirkan ke seluruh tubuh.
Ketika kebutuhan energi kamu berkurang karena terlalu sering telat makan, maka hal yang akan terjadi yaitu tubuhmu akan kekurangan energi dan produktivitas akan menurun.
Hal yang dapat timbul dari kekurangan energi yaitu tubuh akan mengirim sinyal untuk kamu segera beristirahat dengan membuat kamu mengantuk. Selain itu tubuh juga akan lebih mudah untuk merasa lemas, sehingga menurunkan kemampuan untuk konsentrasi, bergerak, maupun berpikir.
4. Menurunkan imun tubuh
Terlalu sering makan juga dapat menurunkan imun tubuh dan meningkatkan risiko kamu untuk lebih gampang terkena penyakit. Ini dikarenakan imun tubuh yang kuat terbentuk dari zat dan nutrisi makanan yang kamu makan.
Sering telat makan akan membuat kamu kekurangan nutrisi dan gizi sehingga imun tubuh menjadi lebih lemah untuk melawan penyakit. Kamu juga mungkin membutuhkan waktu yang lebih lama untuk pulih dari sebuah penyakit.
Selain itu, sering telat makan juga diketahui meningkatkan risiko kamu untuk terkena penyakit kronis seperti diabetes.
5. Potensi insomnia dan masalah kesehatan mental
Rasa sakit pada perut yang dihasilkan oleh telat makan bisa saja menyebabkan kamu untuk terkena insomnia dan membuatmu kesulitan untuk tidur.
Insomnia diketahui sebagai salah satu alasan kuat dari penyebab masalah kesehatan mental seperti stres dan depresi.
6. Menggagalkan program diet
Asumsi yang menyatakan bahwa semakin sedikit kamu mengonsumsi makanan, maka semakin cepat berat badan tubuh akan turun merupakan mitos belaka.
Program diet dirancang untuk menjaga kesehatan dan berat badan ideal sesuai dengan proporsi tubuh seseorang.
Jika kamu mengurangi asupan makanan terlalu banyak, hal ini justru hanya akan meningkatkan rasa lapar kamu.
Karena dalam keadaan lapar, tubuh akan membutuhkan asupan kalori atau lemak yang lebih, sehingga risiko kamu untuk malah justru makan dengan porsi lebih banyak menjadi lebih tinggi, berakhir menggagalkan program diet kamu.
[Redaktur: Zahara Sitio]